"Chae, kamu sudah sarapan?"
Chaehyun menoleh kala mendengar namanya di sebutkan. Yujin yang sudah siap dengan seragam kantornya muncul dari kamarnya.
Yang ditanya hanya tersenyum simpul, "Aku akan beli makanan di rumah sakit, Kak."
Yujin menghela napasnya dan menggeleng, "Tunggu sebentar. Aku akan siapkan bekal untukmu, ya."
"Kak Yujin, tidak usah-"
Gadis itu tak mampu melanjutkan kalimatnya, melihat tak ada perubahan pada sang kakak yang masih terus bekerja dengan tangannya.
Ia melipat tangannya di depan dada dan berdecak, "Ya ampun. Sampai repot-repot, Kak."
"Tidak masalah," Yujin tersenyum lembut pada Chaehyun, "Kau adalah adikku, Chae. Melihatmu dengan mata sembab dan cukup berantakan membuatku khawatir."
Tuturan Yujin sukses membuatnya terkejut. Ia langsung menyentuh kantung matanya, dan benar. Membengkak dan berwarna gelap. Sepertinya Ia menangis terlalu banyak kemarin.
"Apa terjadi sesuatu pada ayah Taerae?" tanya gadis Choi itu khawatir.
Yang ditanya hanya menghela napas, "Kondisinya memburuk. Aku ragu bahwa Ia bisa sadar dalam waktu dekat."
"Kita doakan saja. Aku yakin Ia bisa kembali sehat, Chae," balas Yujin sembari melangkah mendekati sang adik. Ia pun menyerahkan kotak bekal yang telah selesai Ia siapkan, "Jangan putus asa, Chae."
Dengan senang hati, Chaehyun menerima pemberian Yujin. Ia mengangguk dengan seutas senyuman, "Tentu."
"Kalau begitu, aku pergi dulu, Kak," pamit gadis itu sembari segera berlari ke arah pintu.
"Kau naik apa, Chae?" tanya Yujin sedikit mengeraskan suaranya agar kalimatnya sampai ke telinga gadis di depan sana.
"Bus!" jawab yang ditanya tak kalah lantang.
"Hati-hati, ya!"
"Baiklah!"
Setelah memakai sepatunya, Ia berlari dengan cepat ke arah halte bus. Namun, belum sempat keluar ke jalan besar, sebuah mobil membunyikan klakson padanya.
Gadis cantik itu menoleh pada mobil yang mulai berjalan ke arahnya dengan perlahan. Akhirnya, setelah sampai tepat di sebelah Chaehyun, kaca jendela sang pengemudi turun perlahan dan menampilkan wajah sang pelaku.
"Kak Hanbin," sapa Chaehyun, "Mau berangkat kuliah, Kak?"
"Iya," angguk pria Sung itu, "Kau sendiri? Mau pergi ke mana?"
"Ah, aku akan ke rumah sakit untuk menjaga Papinya Taerae," jawab yang ditanya sembari menyunggingkan senyuman.
Hanbin membulatkan mulutnya, "Ah, begitu."
"Kalau begitu, masuklah. Aku antar saja," ajak Hanbin sembari membuka kunci mobilnya.
Chaehyun terkejut, lantas menggeleng tanpa berpikir, "Eh, tidak usah, Kak. Aku bisa naik bus sendiri."
"Tidak masalah. Naik saja," Hanbin tetap teguh pada pendiriannya.
"Tidak usah, Kak. Aku-"
"Kim Chaehyun," undang Hanbin dengan tegas, "Naiklah. Aku akan antar."
Gadis itu terdiam sejenak. Akhirnya, Ia menghela napas dan tak bisa menolak. Ia pun masuk ke dalam mobil Hanbin dan membiarkan pria itu membawanya ke tempat yang Ia tuju.
"Maaf merepotkan, Kak," lirih Chaehyun sembari menunduk sopan.
Hanbin menggeleng dengan kekehan, "Jangan merasa seperti itu hanya karena kuantar, Chae. Aku yang selalu memintamu untuk membantu mendekati Jimin jadi merasa sangat kurangajar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣
Fanfiction𝐙𝐞𝐫𝐨𝐛𝐚𝐬𝐞𝐨𝐧𝐞, 𝐊𝐞𝐩𝟏𝐞𝐫, 𝐟𝐭. 𝐎𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 • • • "𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒊, 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏𝒌𝒖. 𝑷𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃�...