Maaf kemarin lupa upload ㅠ_ㅠ
Happy reading! Jangan lupa vote dan comment, yaa!
Thank you!:—•—:
"Apa? Mereka akan bergabung?"
Chaehyun mengangguk dengan senyuman, "Hiyyih bilang Ricky berencana mengajak mereka liburan juga. Mungkin kita bisa menawarkan ini agar mendapatkan homestay tersebut."
"Aku tidak yakin," Yeseo berdecak, "Mereka menyebalkan. Aku tidak suka."
Youngeun terkekeh dan mencubit pipi adiknya, "Apa-apaan itu, Seo? Mereka orang baik, kok."
"Homestay itu juga memiliki dua lantai dengan kamar yang seimbang. Kita bisa memisahkan pria dan wanita berdasarkan lantainya," tambah gadis Kim itu, "Bagaimana menurut kalian?"
"Dia tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, 'kan?" Hikaru menuduh sang pemberi ide.
"Bodoh. Aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh," bantah si gadis pirang.
"Kak Yujin sendiri bagaimana? Ia diam saja," Xiaoting menoleh pada kakak tertuanya, "Menurutmu bagaimana, Kak?"
"I-Iya?" Yujin terkejut atas panggilan Xiaoting, "A-Aku akan menuruti kalian saja. Jika kalian tidak masalah, aku juga tidak masalah."
"Ini belum pasti. Aku belum berbicara dengan Ricky soal hal ini, dan mereka juga belum tentu mau," jelas Bahiyyih, "Tapi, jika dengan mengajak mereka bisa membantu, aku akan mencoba berbicara dengan mereka."
Dayeon mengernyitkan keningnya, "Kenapa Ricky juga berpikir untuk mengajak mereka berlibur, Hiyyih?"
"Ah, itu karena Ia pikir mereka juga banyak mengalami hal berat sejak pertemuan mereka di hari kepindahan. Ia ingin menghibur mereka," jawab yang ditanya.
"Ternyata begitu. Aku rasa ide Ricky sangat baik. Berlibur akan menyegarkan pikiranmu kembali," Mashiro mengangguk setuju, "Ide Bahiyyih juga benar. Nyatanya, berinteraksi dengan lawan jenis itu akan memicu adrenalin dan hormon kebahagiaan di tubuh kita."
"Dalam konteks positif tentunya," tambahnya sembari terkekeh, takut menimbulkan salah paham.
"Aku rasa aku bisa menerima ide Hiyyih. Semakin ramai akan semakin seru juga, 'kan? Terlebih kita bisa mendapatkan homestay yang Kak Yujin inginkan," Youngeun memberi simpulannya.
Dayeon tersenyum dan mengangguk, "Aku juga tidak keberatan."
"Bagaimana, ya?" Hikaru menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ya sudah, setuju, deh."
"Aku juga," Mashiro memberikan jempolnya. Ia menoleh pada si bungsu, "Kau bagaimana, Seo?"
Yang paling muda hanya berdeham, setidaknya memberikan konfirmasi bahwa dirinya juga setuju dengan pendapat kakak-kakaknya, walaupun dengan berat hati, sih.
"Kak Yujin, kakak bagaimana?" Xiaoting menoleh pada Yujin, "Aku akan mengikuti Kak Yujin."
Sang pemimpin tersenyum simpul, "Kalian semua setuju, maka aku harus setuju."
"Baiklah! Kita sepakat, ya?" girang Chaehyun, "Artinya Hiyyih bisa berbicara pada Ricky soal ini."
"Kenapa kakak senang sekali? Memangnya ada apa?" heran Dayeon melihat kegirangan gadis Kim itu.
"Ah, maaf, hehe. Aku hanya sangat senang bisa berlibur tanpa meninggalkan Taerae. Aku juga bisa menghiburnya di sana," jawab gadis itu sembari merapihkan anak rambutnya.
"Wah, andai aku punya sahabat seperti Kak Chaehyun," Hikaru berucap iri.
"Hei, Karu, kau tidak menganggapnya sahabat?" omel Youngeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣
Fanfic𝐙𝐞𝐫𝐨𝐛𝐚𝐬𝐞𝐨𝐧𝐞, 𝐊𝐞𝐩𝟏𝐞𝐫, 𝐟𝐭. 𝐎𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 • • • "𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒊, 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏𝒌𝒖. 𝑷𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃�...