Dua bulan sebelumnya.
"Nyong, bukannya tugas yang ini sudah dikumpulkan kemarin, ya?"
Youngeun yang sedang asik memandang ponsel di kasurnya menoleh, mendengar Bahiyyih menyebut namanya.
"Tugas yang mana, Hiyyih?" gadis Seo itu berdiri, mendekati sahabatnya yang asik melihat ponsel.
Jemari gadis pirang itu menunjuk pada layar ponselnya, lebih tepatnya ke arah gelembung pesan temannya di ruang obrolan kelas, "Ini, yang Jungwon bilang."
Mata Youngeun menyipit, ikut bingung dengan apa yang ketua kelasnya. Sejenak Ia menggali memorinya, dan akhirnya Ia ingat.
"Ah, kalau tidak salah, ada beberapa murid yang tugasnya dianggap kurang oleh Bu Choi. Mereka harus mengulang lagi," jawab Youngeun, "Tapi, masa kau mengulang lagi?"
"Hah? Kenapa aku mengulang? Aku mengerjakan dengan benar, kok," protes Bahiyyih tidak terima, "Aku menggambar dengan benar, menggunakan arahan yang sesuai."
Youngeun mengendikkan bahunya, "Maaf, Hiyyih, aku juga tidak tahu, tapi namamu ada di sana."
"Ah! Nenek lampir sialan!" umpat gadis Huening tersebut.
"Tenang saja, kau tidak sendiri, kok. Kurasa ada beberapa orang yang mengulang juga," hibur gadis bersurai hitam legam itu.
Bahiyyih berdecak, membaca angka yang menunjukkan jumlah orangnya, "Beberapa apanya, hanya dua orang."
Youngeun terkekeh sembari menepuk pundak Bahiyyih, "Ah, hanya dua orang, ya. Tetap saja, Hiyyih, lebih baik daripada seorang diri."
"Memang satu lagi siapa?" Youngeun mendekatkan wajahnya pada layar ponsel Hiyyih, mencoba membaca nama lainnya.
"Tidak tahu, Jungwon tidak menyebutkan namanya. Ia memberitahuku juga lewat obrolan pribadi, sih," jawab Bahiyyih.
"Kalau begitu, tanyakan padanya. Lebih baik kau bisa mengerjakan tugasnya bersama dengan orang itu," ucap gadis Seo itu memberi saran.
"Aneh. Malas sekali," tolaknya mentah-mentah, "Tidak usah, ah."
"Ish. Perlu aku tanyakan?" Youngeun meraih ponsel sahabatnya, berniat mengetik pesan sendiri.
Bahiyyih memutar matanya. Awalnya Ia hendak protes, tapi jujur saja Ia juga penasaran. Akhirnya Ia hanya melihat Youngeun berkutat dengan ponsel miliknya.
Pesan telah Youngeun kirim, dan beberapa saat kemudian, Jungwon mengirim balasan.
"Ah, dengan Taesan, Hiyyih," ucapnya, "Kau bisa bertanya padanya."
Langsung Ia menggeleng, "Tidak mau. Aku tidak mau berkomunikasi dengan pria berlebihan, apalagi manusia aneh itu."
"Ish! Kau ini!" Youngeun mendengus kesal. Tiba-tiba, ponsel Bahiyyih kembali berbunyi, menandakan bahwa sebuah pesan telah masuk. Masih sama, dari Jungwon rupanya.
Youngeun langsung membacanya, dan seketika Ia tersenyum lebar. Dengan bangga, Ia menunjukkan layar ponsel tersebut kepada sang pemilik, "Lihat, Hiyyih. Kubilang apa, kalian harus bekerja sama."
"Hah?" dahi Bahiyyih mengernyti, "Apa maksudnya?"
Perlahan mata coklatnya menelisik satu persatu huruf yang ada di sana. Bibirnya membuka, membaca pesan yang ada, "Bu Choi bilang kalian bisa mengerjakan bersama besok, di perpustakaan ruang privat. Waktunya sampai pulang sekolah normal—APA!?!?"
"Sabar, ya, Hiyyih. Bu Choi memanfaatkan waktu kosong karena rapat dengan baik," iba Youngeun seraya mengusap punggung sahabatnya.
"Curang sekali.. Aku sudah semangat pulang lebih awal..." kesal sang korban sembari menatap tidak percaya pada layar ponselnya, "Masa aku harus sibuk berkutat dengan alat gambar dan mahkluk aneh itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣
Fanfic𝐙𝐞𝐫𝐨𝐛𝐚𝐬𝐞𝐨𝐧𝐞, 𝐊𝐞𝐩𝟏𝐞𝐫, 𝐟𝐭. 𝐎𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 • • • "𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒊, 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏𝒌𝒖. 𝑷𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃�...