51 | Le Jour

125 20 1
                                    

"KIM GYUVIN, CEPAT PAKAI BAJUMU ATAU KUBUANG PONSELMU KE TONG SAMPAH!!"

"RICKY!! JANGAN DIAMBIL!!"

"MARAHI SAJA, KAK! AKU SUDAH MENASIHATINYA DARI TADI!!"

"DIAM KAU, WOOK!! TOLONG AMBIL CELANAKU, DONG!!"

Hanbin mendengus lelah mendengar keributan di rumahnya pagi itu. Tak heran, hari ini mereka akan berangkat ke tempat liburan yang sudah mereka rencanakan dari jauh-jauh hari.

"Semuanya sudah siap, 'kan?" tanya ZhangHao pada sang pemimpin, "Perlengkapanmu? Pakaianmu? Lalu—"

Hanbin terkekeh, "Barangmu sendiri sudah siap belum, Kak? Kurasa kaulah yang butuh bantuan."

ZhangHao berpikir sejenak, lantas membalas, "Aku rasa aku belum mempersiapkan peralatanku... Alat mandi, laptop, sepatu, alat main—"

"Alat main? Alat main apa?" heran si pria Sung.

"Boneka dan permainan papan. Nanti kalau bosan, aku bisa bermain itu," jawabnya dengan santai.

"Astaga, Kak... Seharusnya kau tidak mungkin bosan di sana..." lagi-lagi Hanbin terkekeh gemas dengan sikap teman satu kamarnya itu.

"Hei, Han Yujin! Yang benar saja!? Aku menyuruhmu merapihkan koper, bukan menimbun baju seperti sampah begini!" omel Jiwoong setelah melihat kelakuan adik bungsunya itu.

Yujin hanya berdecak, "Susah, Kak. Aku tidak bisa. Itu kan urusan orang tua seperti kakak."

"Kurang ajar! Kemari kau!"

"Astaga..." Hanbin mengelus dadanya jengah.

"Batu, gunting, ker—TAS!"

"Sudah kubilang, kau akan kalah," Taerae tersenyum penuh kemenangan, "Bawa koperku ke mobil, ya, pelayan."

Matthew masih memandang ke arah tangannya yang membentuk kertas, tentu saja yang baru saja dikalahkan oleh gunting dari Taerae.

"Kampret..."

"Semuanya! Sudah siap belum!?" seru Hanbin dari tengah ruangan, memberi informasi pada seluruh anggota rumahnya.

"SUDAH!!" Gunwook berlari keluar sembari menggeret kopernya, "AKU SUDAH SI—"

"GUNWOOK!! AWAS ADA-"

'BRUK!'

"AKU SUDAH SIAP, KAK!!" Gyuvin ikut berlari dari belakang.

"KIM GYUVIN! GUNWOOK JA—"

'BRUK!'

Hanbin menganga melihat kedua adiknya 'tertumpuk' di depan matanya. Begitu Ia melihat ke belakang mereka, matanya langsung kembali membulat.

"HAN YUJIN! JANGAN BERLARI!"

"ADA APA—"

'BRUK!'

"Astaga. Punya adik tiga, bodoh semua," ZhangHao berdecak sembari menggeleng-geleng.

Ricky ikut berjalan keluar. Lain halnya dengan ketiga adiknya tadi, Ia melangkah santai. Namun, Ia langsung terkejut ketika melihat tiga pria tersebut tersungkur di lantai.

"Mereka sedang apa?" tanya pria Shen itu keheranan, "Perlu ditolong?"

Matthew menggeleng, "Tidak. Biarkan saja."

"Bisakah kalian bersiap dengan benar? Kurasa Hanbin akan membatalkan liburan kita kalau kalian begini terus," goda Jiwoong pada seluruh pria tersebut.

Seketika itu juga, mereka langsung menegakkan tubuh masing-masing dan bersiap dengan rapih dan tertib. Seperti sebuah mantra baru saja diucapkan dan menyihir mereka agar berbuat baik. Luar biasa sekali Pak Jiwoong ini.

Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang