"Ah.. Kepalaku sakit..."
Jiwoong memegangi kepalanya yang terasa berat tersebut. Ia melirik ke jam dinding di ruang tamu, sudah menunjuk di angka enam rupanya.
"Aku tertidur di sofa, ya?" Ia mendudukkan tubuhnya. Otaknya berusaha mereka ulang apa yang terjadi padanya semalam.
"Ah, pesta kami berakhir larut? Aku dan Hanbin membersihkan rumah. Benar, seperti itu."
"Hanbin? Bin? Kamu di mana?" Jiwoong berdiri dan mengedarkan matanya.
Ia melangkahkan kakinya kecil, menyusuri lantai ruang tamu, sebelum akhirnya Ia melihat Hanbin keluar dari kamarnya dengan wajah yang masih berantakan.
"Ah, Kak Jiwoong sudah bangun?" tanya pria Sung itu sebelum menguap.
Jiwoong mengangguk seraya mengusak matanya, "Kau pindah ke kamar?"
"Iya. Aku terbangun dini hari tadi," jawab Hanbin, "Jam berapa sekarang?"
"Jam enam."
"Oh, baiklah," Hanbin menguap dan kembali berniat untuk melangkah ke kamar, sebelum akhirnya Ia menoleh dan memasang wajah terkejut.
"APA!? JAM ENAM!?"
"I-Iya," Jiwoong yang cukup terkejut pun jadi membuka matanya lebar, "Kenapa?"
"LALU, BAGAIMANA DENGAN PARA ADIK—"
"Sudah, sudah, Bin. Tenanglah, aku sudah membangunkan dan menyiapkan mereka," Hao yang baru saja keluar dari dapur berujar. Ia tersenyum dengan apron yang sudah terpasang di tubuhnya, "Aku pinjam apronmu, ya."
"Kak Hao?" Hanbin berjalan mendekat, "Ricky, Gyuvin, Gunwook, dan Yujin, mereka sudah bangun? Sudah bersiap-siap?"
"Sudah, Bin. Kau tenang saja," Hao meraih pundak Hanbin dan membelainya lembut.
Putra keluarga Sung itu pun menghela napas lega. Ia tersenyum menatap ZhangHao, "Terima kasih, Kak. Maaf, aku bangun terlambat jadi tidak bisa membangunkan mereka."
"Tak masalah, Bin. Kau dan Kak Jiwoong kan membereskan rumah sampai larut. Justru aku yang minta maaf karena tidak bisa membantu kalian, ternyata tugasku belum selesai," jawab ZhangHao, "Sebagai gantinya, aku yang melakukan tugas 'kakak' pagi ini."
"Baiklah, baiklah. Aku tidur lagi, ya," Jiwoong pun melambai sembari menguap, lantas membalikan tubuhnya untuk berjalan masuk ke kamarnya dan Yujin.
"Loh, Kak Jiwoong tidak masuk kerja?" tanya ZhangHao sedikit berteriak.
"Hari ini aku masuk siang," jawab Jiwoong sembari menutup pintu kamar untuk kembali beristirahat.
Hanbin dan ZhangHao saling pandang sesaat, sebelum mengendikkan bahu bersamaan dan akhirnya memutuskan untuk membantu adik-adik mereka bersiap sekolah.
"KAK! DASIKU HILANG!"
"Gyuvin, kakak sudah bilang, taruh dasi di tempat yang benar!" omel Hanbin sembari berjalan masuk ke kamarnya.
Matanya kembali melotot melihat kondisi kamar yang sudah tidak dapat Ia deskripsikan.
"Tidak ada, Kak! Kalau aku dihukum nanti bagaimana!?" adu Gyuvin bingung.
"Ya kakak mana tahu! Kan kamu yang menyimpan dasinya!" dengus Hanbin, "Terakhir kali kamu taruh di mana!?"
Gyuvin memikirkan sejenak pertanyaan Hanbin, berusaha mengingat-ingat. Hingga akhirnya, sebuah kejadian terlintas di otaknya.
"Kak..." Gyuvin menatap Hanbin dengan kebingungan.
"Apa? Kamu taruh di mana?"
"Di kotak plastik warna kuning..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣
Hayran Kurgu𝐙𝐞𝐫𝐨𝐛𝐚𝐬𝐞𝐨𝐧𝐞, 𝐊𝐞𝐩𝟏𝐞𝐫, 𝐟𝐭. 𝐎𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 • • • "𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒊, 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒕𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏𝒌𝒖. 𝑷𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃�...