2 | The Babies

291 29 1
                                    

'Kluntang! Kluntang!'

Mata Hanbin mengerjap, reflek yang timbul diakibatkan mendengar suara yang tidak biasa Ia dengar pada jam seperti saat ini. Ia melirik ke samping, dan mendapati wajah pria China yang sedang terlelap sedang menghadap ke arahnya.

"Menyebalkan sekali," dengusnya seraya memalingkan wajah, berniat untuk bangun dari kegiatan tidurnya. Ia mendudukkan tubuhnya sesaat, lalu meregangkan otot-ototnya yang sudah beristirahat cukup lama.

"Jam empat pagi? Siapa yang ribut di dapur, ya?" gumamnya kebingungan melihat bahwa jam digitalnya masih menunjukkan angka empat di depan.

Segera Hanbin bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekati pintu. Daun pintu Ia buka, dan kakinya melanjutkan langkah menuju dapur.

"Duh, cara membuatnya bagaimana, sih?"

"Siapa yang memasak?" lirih Hanbin penasaran. Ia melongok kecil, dan melihat sebuah badan besar sedang memunggunginya.

"Duh, susah sekali, sih. Videonya tidak jelas!" rengek si pelaku sembari menyentakkan kakinya kesal ke lantai.

"Gunwook, sedang a—"

"WOAH!!!"

"EH, ADA APA!?"

Mata keduanya membulat sempurna. Gunwook yang terkejut dengan kehadiran Hanbin, dan Hanbin yang terkejut karena Gunwook yang terkejut dengan kehadiran Hanbin.

"Kenapa, sih? Bikin kaget saja, tahu," dengus Hanbin sembari mengelus dadanya.

Gunwook menegak ludahnya, "Habisnya Kak Hanbin datang seperti setan! Tidak ada suaranya!"

"Itu karena masih jam empat pagi, Gunwook. Aku tidak ingin membangunkan yang lain, jadi kecilkan suaramu juga," omel Hanbin membuat Gunwook tertunduk.

Melihat hal tersebut, Hanbin pun jadi terkekeh gemas, "Padahal waktu awal kau datang kemari aku takut padamu. Kau terlihat menyeramkan, tapi ternyata kau tetap seorang bayi, ya."

"Apaan, sih? Siapa yang bayi. Aku sudah SMA juga," protes Gunwook kesal sembari berusaha melanjutkan kegiatannya di dapur.

Hanbin menghela napas, "Kau kelaparan, ya? Ingin masak?"

"Iya. Aku akan membuat omelet dan sup. Aku sudah menonton video tutorial di internet," jawabnya dengan bangga.

"Perlu bantuan kakak?"

"Tidak. Aku bisa sendiri."

"Oke. Kalau butuh sesuatu panggil aku, ya. Aku di ruang tamu, sepertinya aku lebih baik mengerjakan tugas kuliah saja," jawab Hanbin sembari menguap dan memutar arah berjalannya.

Segera pria Sung itu melangkah menuju ruang tamu di sana. Ia meraih laptopnya dan segera menyalakan benda tersebut. Laptop menyala, dan hal pertama yang Ia lihat adalah jam dan tanggal yang sedang berlangsung.

"1 Juli, ya? Artinya, lima hari lagi kita akan mengundang mereka, 'kan?" gumam Hanbin tiba-tiba.

"Hah, kenapa juga aku harus menuruti perintah Tante Chorong untuk membuat acara keakraban seperti itu," Hanbin mengusak rambutnya frustasi, "Lagipula aku juga tidak perlu akrab dengan mereka."

"Hei, tapi tidak ada yang tahu, Hanbin. Siapa tahu kau membutuhkan mereka suatu saat nanti," Hanbin menasihati dirinya sendiri.

"Sudahlah. Lebih baik laporan Pak Jung aku selesaikan sekarang."

"HUAA!! TOLONG AKU!!"

"Gunwook!?"

Dengan segera Hanbin bangkit dari duduknya dan melompat ke dapur. Matanya langsung mencari keberadaan yang lebih muda, karena dapat dilihat tak ada Gunwook di tempat semula Ia melihatnya.

Bon Voyage || ℤ𝔹𝟙-𝕂𝕖𝕡𝟙𝕖𝕣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang