(END) Jenderal berikutnya (Np)

100

Membaca di volume 100

Membaca di volume 100

Bab sebelumnya

Daftar isi

menutupi

Bab selanjutnya

 [Tambah bookmark] 

muda.

Lin Tiantian menjepit jari kelingkingnya dan berkata dengan tidak wajar: "Um...apa kamu lapar? Sudah waktunya makan malam. Aku akan kembali dan membuat sesuatu."

"Kamu ingin kembali ke kampus untuk membuatnya? Apakah kamu membuat sup di sana juga? "Qin Fei terkejut.

"Ya, tidak jauh."

Pria itu memegang keningnya, tidak jauh?

"Kamu...kamu tidak tahu bahwa rumah sakit memiliki dapur, kan? Dapur kecil khusus untuk anggota keluarga.." Qin Fei tahu dari ekspresi bingung di wajahnya bahwa dia pasti tidak tahu.

Pria itu tertawa terbahak-bahak.
Wajah Lin Tiantian memerah kali ini, berpikir dengan marah bahwa dia begitu bodoh sehingga dia bahkan tidak tahu untuk bertanya apakah ada dapur di rumah sakit. Dia berlari bolak-balik enam kali sehari selama sebulan untuk memasak.

Lin Mingqi, mengira dia sedang berjuang seperti anak anjing, begitu pula Lin Tiantian yang sedikit marah pada dirinya sendiri, dia sangat bodoh!

Qin Fei tertawa lama. Melihat dia akan menjadi ikan buntal karena marah, dia segera menghiburnya: "Kamu tidak tahu itu normal. Ini pertama kalinya kamu datang ke rumah sakit untuk menemaniku, dan kamu bahkan tidak memahaminya. Aku ingin minum bubur, kenapa kamu tidak membantuku memasaknya?"

Mangkuk? Dapur kecil mudah ditemukan. Tanyakan saja pada perawat dan kamu akan tahu cara menuju ke sana. ”

Lin Tiantian merasa terhibur dengan nada membujuknya, dan berkata sambil tersenyum: "Baiklah, saya akan pergi melihatnya, harap tunggu sebentar."

-----------------------

Aku mencintaimu

78 Kegilaan larut malam (mikro H) Qin Fei

Saat malam tiba, tempat tidur lain ditempatkan di sudut bangsal Setelah mencuci diri dan mengenakan piyama, Lin Tiantian berkata dengan sedikit tidak wajar: "Panggil saja saya jika Anda butuh sesuatu."

Qin Fei menjawab, "Tidurlah, selamat malam."

"Selamat malam."

Lin Tiantian berbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama sebelum tertidur, dan napasnya yang pendek terdengar di ruangan yang sunyi.

Setelah memastikan bahwa dia tertidur, Qin Fei dengan lembut duduk sambil menekan perutnya, berjalan ke tempat tidurnya dengan susah payah, dan menatap wajah tidurnya dengan tenang.