80

345 14 1
                                    

Membaca di volume 80

Membaca di volume 80

Bab sebelumnya

Daftar isi

menutupi

Lanjut membaca

 [Tambah bookmark] 

Ketika dia masih muda, lubang ganda Lin Tiantian dipenuhi air mani pria.

Dia dalam keadaan linglung, tenggelam dalam hasrat ualnya, tenggelam dan terjatuh dalam gelombang kenikmatan yang dihadirkan para pria kepadanya.

Seorang Leng memasukkan tusuk daging ke dalam mulutnya yang mengerang, lalu dengan cepat mengayunkannya ke dalam dan ke luar.

Ayam itu masuk dengan cepat dan keras, sekaligus mendorong tenggorokannya.Sedikit cairan dari mulut Lin Tiantian mengalir keluar dari sudut mulutnya dan menetes ke dadanya.

Titik akupuntur atas dan bawah ditembus oleh tiga ayam tebal sekaligus, Lin Tiantian merasa puas untuk beberapa saat, seluruh tubuhnya mati rasa dan dia disetubuhi hingga klimaks lagi.

Ketiga mulut kecil itu menegang pada saat bersamaan, dan air mani mengalir keluar.Pria yang meniduri vagina depan dan belakangnya itu menyodorkannya dengan keras.

Yuanye terlihat garang dan mengumpat dengan marah: "Brengsek! Apakah vaginamu dijepit begitu erat hingga kamu ingin mematahkan beberapa penisku? Pelacur, kalau begitu aku akan cum untukmu dan ke dalam vaginamu!"

Laki-laki itu menampar payudara besarnya dengan tangannya yang besar, mendorong tubuh bagian bawahnya dengan cepat lalu tiba-tiba mendorong leher rahimnya hingga terbuka, dan berejakulasi ke dalam rahim wanita tersebut.

"Sial, rasanya enak sekali! Hiss... Dasar nakal, beri aku bayi!"

Pria itu mengucapkan kata-kata kotor sambil melakukan cumming.

Yang ada di lubang belakang akhirnya dilepas, dan kedua lubang itu terisi air mani, begitu kedua batang daging itu dicabut, terdengar dua kali bunyi "letupan", dan aliran besar air mani mengalir ke dalam lubang yang tidak bisa ditembus. tertutup.aliran keluar.

Setelah kedua pria itu menarik diri, An Leng menggendong wanita itu, memegang tusuk daging di bawah tubuhnya dan memasukkannya ke sepanjang vagina yang meneteskan air mani.

Menjadi kacau lagi saat klimaks, Lin Tiantian menutup matanya erat-erat karena kenikmatan dan berteriak tanpa sadar.

An Leng menggendongnya dan menidurinya sambil berjalan. Dia menidurinya seperti anak kecil selama lebih dari sepuluh menit.

Lalu dia membaringkannya di tanah, mengangkat salah satu kakinya dan mendorongnya dengan keras ke lubang belakangnya.

Meski kedua lubang itu sudah dilubangi selama tiga jam, namun tetap rapat.

(END)  Jenderal berikutnya (Np)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang