(END) Jenderal berikutnya (Np)

108

Pembacaan volume 108

Pembacaan volume 108

Bab sebelumnya

Daftar isi

menutupi

Bab selanjutnya

 [Tambah bookmark] 

An Leng melangkah maju, menyentuh wajah kecilnya yang mabuk, menundukkan kepala dan mencium bahunya.

Zong Yu berjalan di belakang wanita itu, berlutut dengan satu kaki di atas meja makan, dan mencium punggungnya yang berkilau.

Yuanye duduk di meja, membelai pantat wanita itu dengan ujung jarinya secara perlahan dan lembut. Setelah menelusuri garis yang indah, dia meluncur ke pinggang wanita itu dan meluncur ke selangkangan yang menggoda. .

Masih ada anggur merah di lekukan pantat, dan tangan pria itu dengan lembut menyentuh lubang di tengahnya tanpa ada perlawanan.

Bukaan lubang dilunakkan oleh anggur merah, dan setelah penjelajahan lembut, dia memasukkannya.

Wanita itu tersentak, dan mata An Leng menjadi gelap ketika dia mendengarnya, dia menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya, menciumnya dengan gila.

Ciuman ini tidak selembut dan selembut sebelumnya, tetapi lebih seperti binatang buas yang menggigit seperti orang gila, kejam dan brutal.

Lin Tiantian mengerang dan membenamkan dirinya dalam keliarannya, membiarkannya menggerogotinya.

Dua jari anus sudah masuk, lubangnya rapat dan berair.Saat jari masuk dan keluar, benda raksasa di bawah selangkangan pria itu menjadi semakin keras, seolah hendak menerobos pengekangan dan mendorong ke dalam. tanah yang lembut.

Baru setelah keempat jarinya bebas dari halangan, Yuanye melepaskan ikat pinggangnya dan melepaskan benda raksasanya.

Seorang Leng telah memasukkan penis besarnya yang halus ke dalam mulut Lin Tiantian, menekan kepalanya ke dalam dan ke luar.

Zong Yu juga mengeluarkan stik dagingnya yang bengkak berwarna ungu dan siap untuk disantap.

Yuanye menepuk pantat putih wanita itu, memegang pinggangnya, mengangkatnya dan berlutut di atas Zongyu. Zongyu memegangi payudaranya yang montok dan menariknya ke bawah.

Bokong kecil Lin Tiantian otomatis tenggelam. , lubang yang mengalir dengan air mani itu duduk tepat di atas tusuk daging ganas pria itu , dan itu menembus ke bawah.

Lin Tiantian menyipitkan matanya dan mengerang, Zong Yu tampak puas, tetapi matanya menjadi lebih berbahaya, dengan badai muncul di matanya.

Yuan Ye berada di belakang Lin Tiantian, membidik anus dan menusukkannya ke dalam. Lin Tiantian berteriak ketika dua ayam tebal menutup kedua lubang.