(END) Jenderal berikutnya (Np)

107

Pembacaan volume 107

Pembacaan volume 107

Bab sebelumnya

Daftar isi

menutupi

Lanjut membaca

 [Tambah bookmark] 

, cium nafas dingin di tubuhnya.

An Leng duduk di kursi di ruang tunggu dan memeluk Lin Tiantian.

Dia mengambil sebuah jeruk, mengupas kulitnya dengan jari-jarinya yang panjang dan putih, mematahkan sepotong dan memasukkannya ke dalam mulut wanita itu.

Lin Tiantian membuka mulutnya dan memakan bagian jeruk, dan juga menjilat ujung jarinya.

Wajah Leng yang tidak berperasaan tiba-tiba tersenyum, dan dia menundukkan kepalanya dan mencium bibir merah mudanya.

Zongyu dan Yuanye mengepung Lin Tiantian di kiri dan kanan.Beberapa orang yang sudah lama tidak mereka temui merasa seperti madu bercampur minyak, bahkan udara menjadi manis.

Hal inilah yang dilihat Chica saat ia tiba, begitu memasuki ruang tunggu, ia merasa kenyang dan asam, seperti baru saja memakan ratusan buah lemon.

Menurutku dia juga seorang jenderal kekaisaran dan sangat tampan, kenapa dia tidak bisa lajang? Ketiga pria ini masih bahagia dan sudah mendapatkan istri lebih awal.

Setelah lama berpikir masam, Chica memandang Lin Tiantian yang dikelilingi olehnya, dan tiba-tiba matanya bersinar.

Lin Tiantian baru saja ingin menyapanya, tetapi dia dipeluk oleh An Leng dan diberi makan oleh dua pria, dia tidak bisa berdiri atau berbicara sama sekali.

Setelah akhirnya menelan makanan di mulutnya, Lin Tiantian hendak berbicara ketika dia dilihat oleh Chica tanpa bisa dijelaskan.

Chica tersenyum tulus dan berinisiatif ngobrol, "Tiantian, aku Chica, kamu harus kenal aku."

Lin Tiantian mengangguk, tentu saja dia tahu, dia sudah mengenalnya bertahun-tahun yang lalu.

"Halo Jenderal Chica."

Chica terkekeh, menyentuh kepalanya, dan berkata dengan ekspresi malu-malu, "Oke, oke, um... kakak, kamu tampan sekali, apa pendapatmu tentang aku, kakak?"

Lin Tiantian tidak bereaksi sesaat, tetapi setelah mendengar kata-katanya, tiga pria melemparkan pisau ke arahnya.

Tubuh Chika yang seperti beruang terkejut melihat ketiga pria itu, dan mereka tiba-tiba menjadi ketakutan.

Sial, satu lawan tiga tidak bisa mengalahkan mereka, ketiga serigala ini melindungi makanan! Saya tidak mampu menyinggung perasaannya, jadi saya menyelinap pergi...