"Lo gak jemput cewek lo dulu?" Tanya Candra.
"Apa? Cewek siapa? Lo kan jomblo." -Sadewa.
Sadewa mendapatkan tatapam tajam dari Candra, tak ada rasa takut melainkan ia menjulurkan lidah untuk meledek temannya itu.
"Tumben Ocha mau gabung." -Haikal penasaran.
"Anaknya kekeuh mau kesini sendiri, awas aja lo pada apa-apain cewek gue." Cletuk Ervin dengan nada yang mengintimidasi.
"Kalau di belakang cewek gue sih baru gue apa apain tuh si Ocha."
"Sadewa anjing!"
"Hahahahhaha mampus."
Semuanya terbahak bahak menertawakan Sadewa yang diam mematung di tempat.
"Harusnya gue waktu itu terima lo aja gak sih, Er."
"Ssstt stttt."
"Ekhmm."
"Sini lo nyet."
Ervin bingung dengan tingkah teman-temannya itu. Berbisik, berdeham, batuk. Saat ia menoleh ke arah belakang rupanya di depan pintu berdiri sosok yang ia nantikan kedatangannya.
"Masuk, Cha." Haikal mempersilahkan Ocha untuk masuk ke dalam rumah tempat Ervin dan ketiga sahabatnya biasa berkumpul.
"Sorry gue ganggu waktu kalian."
"Engga engga, duduk aja noh cowok lo udah nungguin lo." -Sadewa.
"Di jalan aman, Cha? Gak nyasar?" Tanya Candra.
"Ah iya aman kok."
"Naik apa kesini?" Kali ini giliran Ervin yang bertanya.
"Gojek."
"Harusnya tadi aku jemput aja."
"Udah gapapa kok." Senyum singkat Ocha.
"Mau minum apa?"
"Pesen aja, Cha. Disini mah apapun tersedia." -Sadewa.
"Es teh aja."
"Yaudah aku buatin dulu, tunggu y–"
"Biar aku aja."
"Udah tunggu aja duduk manis disitu." Ervin tidak membiarkan sang pacar untuk membuat minumannya sendiri.
Tak lama Ervin kembali dengan segelas es teh di tangannya, ia berikan kepada Ocha.
"Gak terlalu manis soalnya yang minumnya udah manis." Gombal Ervin.
"Idihhh anjing gombalan lo basi banget." Ledek Sadewa.
"Taii." Balasnya.
"Sorry yah, Cha. Sadewa orangnya emang rada rada." -Candra.
"Haha gapapa seru kok."
"Halah masih seru Ervin sama Sadewa mah." Cletuk seseorang.
Ervin menggelengkan kepalanya dengan perkataan tersebut.
Siapa cewek itu? -batin Ocha.
Rupanya ada seorang perempuan yang sedang bercanda gurau dengan semuanya terutama Ervin di sana. Ocha memperhatikan perempuan tersebut yang sepertinya sangat dekat dengan Ervin.
"Eh main itu lah cangkul cangkulan kartu." Ajak perempuan tersebut.
"Lo Ocha? Kenalin ya gue Bianca."
"Iya gue Ocha." Ocha membalas jabatan tangan Bianca.
Semuanya bermain permainan kartu dan yang kalah menerima hukuman dengan coretan lipstik di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS MANTAN || LEE JUYEON
Romance[COMPLETED] Apakah benar cinta itu tidak harus memiliki? Hubungan Ocha dengan orang yang amat ia cintai sudah berakhir 4 tahun yang lalu akan tetapi ia masih belum bisa move on dari sang mantan meskipun kini Ocha sudah memiliki pacar yang sangat men...