Pagi ini wali kelas membawa seorang murid laki-laki masuk ke dalam kelas Ocha. Dengan sopan ia memperkenalkan dirinya sendiri kepada semua murid di kelas.
"Hai, saya Calvin. Salam kenal dan semoga bisa berteman dengan baik." Sopannya seraya menundukkan tubuhnya.
"Calvin, kamu bisa duduk di belakang Ocha."
"Baik, terima kasih."
Wali kelas pun kembali ke ruangannya sesudah mengantar murid pindahan yang bernama Calvin.
"Hey."
Rasanya ada seseorang yang mencolek punggung Ocha.
"Ocha, lo lupa sama gue?"
"Iya??" Ocha berbalik badan.
"Gue Calvin yang dulu lo ketawain karena jatoh ke selokan belakang rumah mang Sapri."
Ocha mengernyitkan dahinya berusaha mengingat perkataan Calvin.
"OHH!! JADI LO CALVIN? YANG DOYANNYA JATOH ITU?"
"Iyeee tapi sekarang gue gak jatoh jatoh kaya dulu lagi!!!"
"Hahaha iya iya gue inget. Lo bukannya pindah ke Semarang?"
"Iya emang tapi ternyata gue gak betah disana."
"Dasar."
Tepat di balik pintu kelas Ocha, ada Arjuna yang melihatnya tertawa bersama dengan murid pindahan tersebut.
Saat jam istirahat tiba, Ocha melirik ke arah pintu kelasnya. Biasanya Arjuna sudah berdiri di depan sana akan tetapi hari ini tidak. Ocha pun berjalan melewati kelasnya, tak ada Arjuna disana.
"DOR!"
Akhirnya ia menemukan seseorang yang ia cari. Arjuna sudah berada di kantin.
"Ihh asem banget tuh muka."
"Biasa aja." Singkat Arjuna.
"Kenapa sih? Ada apa? Ngalahin cuka tuh muka kamu asem gitu."
Arjuna terus mengaduk bakso yang baru saja datang.
"Arjuna aku ngambek ni?" Ocha beralih duduk di sampingnya.
"OCHA!"
"Enywakk hehe."
Gadis itu dengan sengaja memakan bakso yang sedetik lagi akan masuk ke dalam mulut Arjuna.
"Kamu kenapa kesini?"
OHOK OHOK!
"Hah? Apa? Kenapa aku kesini? Apa sih gak jelas."
"Ya iya, bukannya lagi asik ngobrol sama temen cowokmu."
"Temen cowok? Siapa?"
"Gatau. Aku baru liat dia di kelas kamu."
"Ahh, Calvin?"
"Oh namanya Calvin."
"Iya, dia murid pindahan dan ternyata dia juga temen kecil aku. Tau gak? Dulu tuh dia sering banget jatoh haha gak dimana mana jatoh mulu."
"Oh, aku udah kenyang." Arjuna beranjak dari duduknya membawa bakso yang masih belum ia makan sesuap pun.
Ocha berlari kecil menyusul Arjuna yang sepertinya tidak baik-baik saja. Ia melirik kesana kemari memastikan tidak ada orang.
"Jangan cemburu. Dia cuma temen kecil aku gak lebih." Peluknya.
"Kita juga awalnya temen."
"Jadi kamu gak percaya sama aku?" Kali ini giliran Ocha yang meninggalkan Arjuna.
"Maaf entah kenapa akhir - akhir ini aku jadi lebih terbawa emosi." Arjuna menarik lengak Ocha dan memegang wajahnya.
"Kalau kamu ada masalah, aku disini loh."
Kedua tangan Arjuna membawa Ocha ke dalam pelukannya tak peduli dengan orang yang berlalu lalang disana.
"Peluk aku sebentar aja." Pinta Arjuna.
Arjuna kenapa sih? -batin Ocha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS MANTAN || LEE JUYEON
Romance[COMPLETED] Apakah benar cinta itu tidak harus memiliki? Hubungan Ocha dengan orang yang amat ia cintai sudah berakhir 4 tahun yang lalu akan tetapi ia masih belum bisa move on dari sang mantan meskipun kini Ocha sudah memiliki pacar yang sangat men...