23. Netijen

39 3 0
                                    

Hari yang paling seram sudah datang, hari senin. Beberapa murid terlambat karena penyakit malasnya maka dari itu mereka terkena hukuman, berdiri di depan lapangan saat upacara di langsungkan saat murid lain berbaris dengan rapi menurut kelasnya masing-masing.

"Ssttt."

"Astagfirullah syaiton mana yang mengganggu di pagi hari." Ocha berbisik.

"Enak aja gue di panggil syaiton."

"Ya terus apa?"

"Jin."

"Ppftttt." Tawa Ocha pelan.

"Bukan jin lo tuh."

"Apa?"

"Buaya!"

"Kalo lo jadi cewek gue, dijamin gue setia."

"Dihh basi."

"Nasi kali ah basi."

PLETAK!

"Sakit loh Cha."

"Yaudah diem, lo ngapain ke sini? Ini bukan barisan kelas lo!"

"Gue kangen loh ini sama lo."

Ah, rupanya yang mengganggu Ocha saat upacara ialah Arjuna. Laki-laki yang kemarin hari bermain basket bersamanya. Ia dengan sengaja diam-diam pindah ke barisan kelas Ocha untuk menemuinya. Sontak itu membuat beberapa murid perempuan memperhatikannya.

"Mending lo balik deh, gue gak suka jadi pusat perhatian."

"Hah?"

"Ya lo liat aja itu penggemar lo pada liatin gue."

"Ohhh yaudah sih mungkin mereka iri sama kecantikan lo."

"Udah sana balik lo!"

"Ih ih, Cha."

Ocha mendorong tubuh Arjuna untuk kembali dan tidak menganggunya.

Selama upacara Ocha sangat tidak nyaman karena bisikan-bisikan dari murid perempuan pemuja Arjuna. Mereka berbisik yang tidak tidak tentang Ocha dan Arjuna.

Udah gue duga. -batinnya sambil menghela nafas panjang.

MAS MANTAN || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang