Ocha sudah merasa lebih baik. Demamnya pun sudah mereda, ia kembali untuk kelasnya hari ini. Asha dengan setia selalu menemani Ocha, menjaganya takut ada hal buruk yang terjadi karena memang Ocha sudah merasa lebih baik akan tetapi belum sepenuhnya baik.
"Aduh, Cha."
"Kenapa?"
"Nyokap gue minta di jemput di bandara."
"Oh nyokap lo balik? Yaudah jemput aja."
"Lo gimana kan Ervin juga lagi nganterin nyokapnya."
"Gampang, gue bisa pesen ojeg online."
"Lo ikut aja deh ayok."
"Engga ah, lo juga udah lama gak ketemu nyokap."
"Iya sih."
"Yaudah gih."
"Cha, sorry. Lo hati-hati kalau ada apa-apa langsung hubungin gue!"
"Iya, Asha."
"Good! Bye, Cha!"
Belum lama Asha pergi, hujan sudah mengguyurnya sangat deras.
"Eh aduh."
Mobil yang melaju cepat menyipratian air kepada celana putih Ocha.
"Sorry, lo gapa- Ocha?"
"Arjuna? Gue gapapa."
Hati gue yang kenapa napa. -batin Ocha.
"Gapapa gimana? Celana lo kotor. Lo mau balik? Yaudah gue an-"
"Gak usah."
"Jangan nolak!" Arjuna menarik lengan Ocha dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Perjalanan menuju rumah Ocha sangatlah canggung namun, Arjuna berusaha mencarikan kecanggungan itu.
"Dejavu gak sih, Cha? Dulu lo yang nyipratin genangan air ke gue. Sekarang kebalikannya."
"Hmm." Jawab Ocha singkat.
"Tumben lo gak ngamuk? Biasanya lo suka ngamuk-ngamuk. Dulu aja padahal gue yang kena cipratan tapi lo yang ngamuknya."
"Stop Arjuna!"
"Iya?"
"Kita udah gak sedeket itu buat mengingat masa lalu dan gue gak mau ingat itu."
BRAK!
Pintu mobil di banting keras oleh Ocha, ia turun dari mobil Arjuna di tengah hujan yang sangat deras.
"Ocha, Cha tunggu!" Arjuna menahan lengannya.
"Lepas tolong lepas." Ocha menangis tak sanggup menahannya.
"O-oke."
"Kenapa lo harus dateng lagi, Arjuna?"
"Apa boleh buat, Cha. Ini permainan takdir."
"Permainan takdir? Iya lo bener, takdir emang sebercanda itu mempermainkan gue dengan ketemuin gue sama lo."
"Lo kenapa sih, Cha?"
"Dengan semua yang udah lo lakuin. Lo masih nanya kaya gitu?"
"Oke mungkin ini karena kita udah gak sedeket dulu. Tapi apa salahnya kita berteman, Cha?"
"GAK! GAK BISA! GUE GAK BISA BERTEMAN SAMA LO!" Teriak Ocha.
"Tapi Cha, gue mau-"
"Mau apa? Udah lo mending pergi sekarang, pasti istri lo udah nungguin lo!" Ocha berlari pergi meninggalkan Arjuna.
Ternyata gue gak sekuat itu untuk ketemu lo lagi Arjuna. -batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS MANTAN || LEE JUYEON
Romance[COMPLETED] Apakah benar cinta itu tidak harus memiliki? Hubungan Ocha dengan orang yang amat ia cintai sudah berakhir 4 tahun yang lalu akan tetapi ia masih belum bisa move on dari sang mantan meskipun kini Ocha sudah memiliki pacar yang sangat men...