22. Teman

56 3 2
                                    

"Aarggh kenapa gue kaya orang linglung gini sih." Ocha menggerutu kesal. Pasalnya gadis itu tak ingin pergi menemui Arjuna akan tetapi ia harus melunasi hutangnya.

Cuacanya tak begitu panas minggu ini. Lapangan juga sudah di isi oleh beberapa orang yang sedang bermain futsal di sana. Arjuna sedang duduk dengan ponsel di genggamannya juga bola basket di sampingnya.

"Apa dia gak dateng ya?" Gumamnya sambil menatap layar ponsel.

Arjuna berdiri karena merasa pegal sudah dua puluh menit lamanya ia menunggu Ocha. Bola basket di mainkan olehnya seorang diri.

"Dih gak nungguin gue lo!"

Suara itu..

Laki-laki bertubuh tinggu itu pun menoleh ke sebelah kirinya.

"Dateng lo?" Arjuna dengan nada ketusnya.

"Ya iya lah seorang Ocha gak mungkin ingkar janji."

Padahal biar cepet selesai aja sih ini masalah hutang piutang. -batinnya.

Arjuna kembali melanjutkan permainannya dan kali ini bersama Ocha, gadis yang sudah ia tunggu-tunggu sejak tadi.

Bola bulat itu sekarang sedang di dribbling oleh Ocha dan saat Arjuna hendak merebutnya, dengan mulus gadis itu melakukan shooting, ia melemparnya dan tentu saja bola itu masuk membuat Arjuna yang di belakangnya terkejut.

"YAHAAAA!!!!" Teriak Ocha.

Dengan senyum manisnya, Arjuna mengacungkan jempol pada Ocha. Acungan jempol di balas Ocha dengan mengacungkan jempolnya ke bawah.

"Keren juga main lo."

"Salah milih lawan lo."

"Hahahahaaa." Keduanya tertawa.

Ocha kembali setelah beberapa menit membeli minum untuk mereka berdua. Entah mengapa sikap Ocha membuat hari Arjuna tersentuh padahal ia sudah biasa diberi minuman oleh para gadis pemujanya.

"Thanks." -Arjuna yang di jawab anggukan oleh Ocha.

"Sejak kapan lo main basket?" Tanya Arjuna.

"Sejak gue smp? Gue masih inget dulu di ajarin bokap karena beliau juga suka main basket. Awalnya gue emang gak begitu tertarik tapi pas di ajak bokap nonton pertandingan basket gue jadi tertarik untuk belajar lebih lagi. Kalo lo?"

"Gue? Gak ada cerita apa-apa sih. Gue suka basket ya karena gue suka."

"Gak gitu. Ya tapi gak salah sih."

"Hahahhaa btw, Cha."

"Apa?"

"Lo mau gak jadi temen main basket gue?"

"Kenapa harus gue yang jadi temen lo main basket? Ogah gue, males nanti penggemar lo itu pada hujat gue ah ntar dikira gue ngerebut cowok mereka."

"Yaudah kalo gitu rebut aja guenya dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudah kalo gitu rebut aja guenya dari mereka."

OHOK OHOK!

"Apa sih lo?"

"Kayanya gue suka sama lo deh, Cha. Gue mau kenal lo lebih jauh lagi."

"Tiba tiba banget dah lo. Baru kenal kita ini baru kenal dan gue juga gak mau punya cowok yang banyak penggemar ceweknya, ribet."

"Oh gak cuma itu, selain lo punya banyak penggemar cewek. Lo juga kan buaya! Arjunanya buaya!! Gak dulu deh gue, sorry."

"Sialan baru kali ini gue di tolak mentah-mentah begini."

"Mampus kalo gitu."

"Hahahahhaaa." Mereka kembali tertawa bersama dengan leluconnya.

"Tapi lo mau jadi temen gue main basket, Cha?"

"Yaudah deh iya."

"Oke, setiap minggu ya disini."

"Ya ya ya."

MAS MANTAN || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang