37. Modus

54 4 0
                                    

"Lo yakin mau nemuin si mas mantan lo itu lagi?" Tanya Asha.

"Biar semuanya jelas."

"Tapi menurut gue, mas mantan lo itu cuma modus."

"Kita lihat dulu aja."

"Oke tapi inget, Cha. Jangan sampai lo luluh lagi sama rayuan dia. Lo harus inget kalau lo punya Ervin."

"Iya udah tenang aja."

Setelah beradu pendapat dengan Asha, Ocha pergi untuk menemui sang mantan, Arjuna di tempat yang sudah Arjuna sharelock.

Rupanya tempat itu merupakan sebuah mall besar. Ocha melihat kesana kemari mencari keberadaan Arjuna. Arjuna baru saja datang, ia melambaikan tangannya sambil tersenyum menghampiri Ocha.

"Lama ya? Sorry."

"It's okay."

"Yaudah yuk."

"Kemana?"

"Temenin gue beli sesuatu."

Terpaksa Ocha pun mengekori Arjuna.

Sebuah toko yang menyediakan peralatan olahraga, Arjuna masuk ke dalam sana diikuti oleh Ocha. Tepat di hadapannya, bola basket yang menjadi sorotan keduanya.

"Kata lo kalau bagus yang mana?" Tanya Arjuna. Tidak menjawabnya dengan ucapan, Ocha menunjuk salah satu bola basket yang terlihat mengkilat.

"Oke."

"Bayar pakai apa, mas?" -kasir.

"Card saja."

"Baik terima kasih."

Bola basket tersebut sudah berada di genggaman Arjuna. Namun, tidak di sangka sikapnya mengundang amarah Ocha.

"Gue kesini bukan buat main basket dan gue juga udah gak main basket. Tujuan gue ketemu lo itu buat tahu alasan lo kenapa tinggalin gue dulu. Kalau tahu dari awal bakalan kaya gini gak seharusnya gue temuin lo disini ternyata lo cuma modus!" Marah Ocha dan berbalik meninggalkan Arjuna.

"Ocha, happy birthday!" Teriak Arjuna membuat langkah Ocha terhenti.

Lo masih inget ulang tahun gue, Arjuna? -batin Ocha.

"Sorry kalau memang gue buat lo kesel, happy birthday, Ocha."

"Thanks."

"Lo mau buang atau mau diapain juga gapapa asal lo terima ini." Arjuna memberi bola tersebut.

DRRT DRRT.

Ponsel milik Ocha berbunyi, terlihat nama Ervin di layarnya.

"I-iya Ervin, halo?"

"Cha, bisa ke rumah? Ah atau aku jemput aja deh kamu lagi sama Asha, kan?"

"Eh engga, aku aja yang kesana."

"Bener? Aku jemput gapap–"

"Engga usah! Aku bisa kesana sendiri."

"Yaudah kalau gitu, take care my baby!"

Panggilan tersebut berakhir, Ocha mendapati Arjuna yang menatapnya dengan rasa penasaran.

"Sorry, gue harus ke rumah cowok gue."

"Cowok lo?"

"Iyah cowok gue."

Sungguh terlihat jelas raut wajah Arjuna yang merasakan kekecewaan.

MAS MANTAN || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang