46. Lembar baru

70 4 2
                                    

"Bodoh."

Ervin berlari untuk mengejar Ocha. Ia menyadari bahwa pertanyannya memanglah sudah membuat perempuan itu sakit hati.

"Aarghhh Ervin."

"Gak seharusnya lo ngomong kaya gitu." Ia kesal dengan dirinya sendiri dan Ocha pun sudah tidak ada di sekitar rumahnya.

Dengan lesu ia kembali untuk masuk ke dalam rumahnya akan tetapi..

"Nyari aku?"

DEG!

Langkah Ervin terhenti tepat di depan pintu rumah saat mendengar suara seseorang yang ia cari. Ia berbalik dan berlari menghampirinya. Ervin menarik Ocha ke dalam pelukannya.

Sangat erat pelukan itu.

"I really miss you, Cha." Ucapnya di tengah pelukan.

"Are you kidding me?"

"Ya?" Pelukan itu terlepas.

"Tiga tahun, Er. Tiga tahun kamu ninggalin aku. Tiga tahun itu bukan waktu yang sebentar. Kamu tahu? Dalam tiga tahun ini aku selalu berharap dan takut kalau-kalau harapan aku itu cuma harapan yang gak akan pernah terwujud. Aku berharap kamu balik, aku berharap kalau kita bisa kembali bersama, aku-"

Ocha menangis, tidak kuat menahannya lagi. Kembali, Ervin memeluknya.

"Aku selalu berusaha buat hubungin kamu."

"I know. I'm so sorry, Ocha."

"Dan dalam tiga tahun ini aku di penuhi rasa sesal. Aku menyesal karena belum sempet jelasin semuanya sama kamu dan buat kamu salah paham lalu pergi jauh tinggalin aku."

"I already know. Aku minta maaf karena ego aku terlalu besar dan berakhir ninggalin kamu." Ervin menghapus air mata perempuannya.

"Thank you karena kamu gak pernah menyerah buat bisa jelasin semuanya sama aku selama ini. Aku udah baca semua surat yang isinya penjelasan kamu. Maaf karena terlambat memahami itu. Maaf aku ninggalin kamu selama ini. Tapi sekarang aku disini, Cha. Aku gak akan pernah ninggalin kamu lagi. Karena dalam tiga tahun ini pun aku sadar kalau aku gak bisa hidup tanpa kamu, Cha. I'm just fell more and more in love with you."

"Promise me!"

"Ya, i promise to you."

CUP!

Rindu yang bertahun-tahun tertahan akhirnya bisa di lepas dengan lega karena Ervin kembali kepadanya. Ciuman tersebut pun terasa begitu manis dan hangat penuh rasa bahagia.

"Tapi kalau kamu udah tahu kenapa gak cepet balik?"

"Aku harus selesain kuliah aku dulu. Dan sekarang semuanya sudah selesai."

"Ocha, ayo buka lembaran baru bersamaku. I will fulfill my promise to continue to be with you and make you always happy."

"I know you will definitely keep that promise."

MAS MANTAN || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang