TING NONG!
"Biar aku aja yang buka, kamu istirahat aja."
Ocha menuruni anak tangga untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang.
"Bi- Eh, siapa ini?" Ramah wanita tersebut kepada Ocha.
"Saya Ocha."
"Oh jadi ini Ocha, cantik sekali."
"Ah terima kasih, tante. Biar saya bawakan."
"Eh aduh udah cantik, baik pula. Terima kasih, ya."
Ocha membantu membawakan koper milik Bunda Ervin.
"Bunda sudah tahu tentang nak Ocha. Tapi baru kali ini Bunda bertemu, ternyata memang benar kata Ervin. Nak Ocha ini sangat cantik dan baik." Puji Bunda.
Ah jadi Ervin suka cerita tentang gue ke Bundanya. -batin Ervin.
"Ervin ada di-"
"Ada di kamarnya tante, sekalian saya mau pamit pulang dulu karna sudah mau sore juga."
"Eh kok udah mau pulang lagi. Makan malam dulu disini."
"Lain kali saja tante. Saya juga masih ada beberapa tugas yang harus di kerjakan."
"Yah sayang sekali, ya sudah di antar sama supir ya."
"Tidak usah merepotkan."
"Tidak sama sekali."
"Pak tolong antar nak Ocha pulang ke rumahnya dengan selamat ya."
"Baik, buk."
"Terima kasih tante, saya ijin pamit pulang."
"Iya sama-sama. Terima kasih ya sudah merawat Ervin."
"Mari." Senyum sopan Ocha.
TOK TOK TOK!
"Ini Bunda."
"Iya Bunda, masuk."
Bunda pun masuk setelah mendapat ijin dari putra semata wayangnya.
"Pantes aja yang sakit ini kelihatan seger."
"Ngomong apa sih, Bun. Baru dateng udah ngaco."
"Tadi Bunda ketemu Ocha. Ocha kan yang rawat kamu."
"Bunda ini bukannya khawatir sama anaknya malah seneng karna ketemu Ocha."
"Seneng lah, karna Bunda bisa ketemu perempuan yang udah buat anak Bunda sebahagia itu."
"Hehehe."
"Ketawa lagi nih anak Bunda."
"Ya terus Ervin harus kayang gitu?"
"Boleh sok kayang."
"Bunda!! Mana bisa, lihat nih kaki Ervin kaya mumi."
"Kamu tuh sama Bunda aja manja. Sama Ocha kamu sok keren."
"Ih Ervin emang keren."
"Masa sih anak Bunda keren?"
"Iya lah Bundanya juga kan keren. Wonder woman beuhh top banget pokonya!" Ervin mengacungkan jempolnya.
"Hahahaha dasar."
Ervin di besarkan oleh Bundanya seorang diri semenjak sang Ayah meninggal dunia karna serangan jantung saat ia masih kecil. Sang Bunda banting tulang untuk menghidupinya, Ervin tidak mengeluh akan kesibukan Bundanya karna ia sangat mengerti apa yang Bundanya lakukan pun untuk Ervin sediri. Namun memang Ervin selalu merasa khawatir akan kesehatan sang Bunda jika terus menerus bekerja dengan waktu istirahat yang sedikit.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAS MANTAN || LEE JUYEON
Romance[COMPLETED] Apakah benar cinta itu tidak harus memiliki? Hubungan Ocha dengan orang yang amat ia cintai sudah berakhir 4 tahun yang lalu akan tetapi ia masih belum bisa move on dari sang mantan meskipun kini Ocha sudah memiliki pacar yang sangat men...