38. Happy Birthday

48 3 0
                                    

"Surprise!!" Ketika pintu rumah terbuka ada Bunda yang sedang membawa cake di tangannya seraya bernyanyi lagu ulang tahun untuknya bersama Ervin.

"Yaampun Bunda." Ocha terharu.

"Selamat ulang tahun calon menantu Bunda."

"Bun, jangan di godain Ochanya. Pipinya merah itu." -Ervin.

"Yasudah yasudah, tiup lilinya dulu."

Sebelum meniup lilin tersebut, Ocha memejamkan kedua matanya. Berdoa terlebih dahulu lalu setelahnya ia tiup lilin tersebut.

"Kalau gitu Bunda mau masak dulu. Kamu sama Ervin dulu saja ya." Bunda pergi memberi ruang untuk mereka berdua.

"Ervin."

"Happy birthday, my baby!" Ervin memeluk Ocha.

"Thank you so much!" Ocha pun membalas pelukan Ervin.

"Oh iya, i have a gift for you." Ia merogoh saku celananya. Ocha terkejut karena Ervin mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah.

"Ervin kamu serius?"

"Hmm?"

Dibukanya kotak berwarna merah tersebut. Ocha merasa sedikit lebih lega karena ternyata itu bukan sebuah cincin melainkan sebuah liontin yang sangat cantik.

"Sini aku pakein."

"Ervin ini cantik banget."

"Kamu suka?"

"Of course, thank you!"

"Iya cantik, pasti kamu ngira awalnya aku mau lamar kamu yah, hm?"

"A-apa sih, mana ada."

"Buktinya tadi kaget."

"Eng-engga ada yang kaget. Udah ah aku mau bantu Bunda masak." Ocha berlari merasa malu.

"Cha, ayo nikah!" Teriak Ervin.

"GAK!" Jawabnya sambil terus berlari.

Dengan bantuan Ocha akhirnya masakan Bunda pun sudah tersaji di meja makan. Bunda membuatnya khusus untuk Ocha.

"Bunda ini banyak banget, aku gak enak jadi ngerepotin."

"Disini Bundamu itu ya Bunda, Bunda yang akan merawat kamu disini karena kamu jauh dari orang tua kamu."

"Terima kasih banyak Bunda."

"Sama-sama, kamu tidak pulang ke kampung halaman?"

"Mau banget Bun cuma masih belum ada waktu untuk pulang karena tugas kuliah selalu banyak."

"Ya sudah, asal kamu selalu memberi kabar orang tuamu ya."

"Iya Bunda, pasti."

"Ya sudah dimakan."

Sederhana namun berkesan, perayaan ulang tahun yang tak terduga dari pacarnya dengan masakan rumahan yang Ocha rindukan dari Bunda membuat Ocha sangat bahagia hari ini. Ervin sengaja mengajak sang Bunda untuk merayakannya bersama karena sebelumnya Ocha bercerita bahwa dirinya rindu kedua orang tuanya di kampung dan rindu masakan Ibunya. Sungguh Ervin sangatlah peduli dengan Ocha.

"Ervin."

"Ya, Cha?"

"Kamu gak tanya aku bahagia atau engga hari ini?"

"Are u happy, Ocha?"

"Ya, i'm so happy today. Makasi ya untuk perayaan sederhananya dan masakan Bunda udah sedikit obatin rindu aku sama Ibu."

"Anything for you. Sesuai janji aku yang akan selalu buat kamu bahagia."

"I trust you." -Ocha.

•••

"Makasi, pak."

"Siap neng."

BRAK!

Ocha menutup pintu taxi online tersebut ketika tiba di depan rumah Ervin.

"Neng!"

"Neng, ini bola basketnya ketingga– hhh sudah masuk ke dalam. Ya sudah rezeki si sulung." Ucap supir taxi.

MAS MANTAN || LEE JUYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang