Chapter 25 • sedikit membaik

1.1K 87 13
                                    

Jangan lupa vote and komennya kalau bisa tembus okeyy🙂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote and komennya kalau bisa tembus okeyy🙂

Dua hari kemudian ...

Keadaan Zivara semakin hari semakin berangsur membaik. Meski belum bisa bergerak banyak, tetapi keadaannya lebih baik dari sebelumnya.

Seorang laki-laki sudah berganti pakaian tadi malam, dan pakaian itu diantarkan oleh ART-nya. Ia menyadarkan tubuhnya tertidur di sofa sambil bersedekap dada. Hampir semalaman ia tidak bisa tidur karna gadis itu terus saja merengek merasa kesakitan kepalanya kadang-kadang, laki-laki itu masih setia duduk di sana tanpa terbangun sedikit pun sebelum gadis itu juga ikut bangun.

Tak lama setelah itu beberapa menit kemudian gadis itu terbangun dan membuka matanya. Pertama kali yang ia lihat di ruangan itu adalah laki-laki tersebut. Senyum gadis itu terukir ke atas ketika melihat perjuangan laki-laki itu dari mulai melindungi dirinya dari kecelakaan hingga sekarang menjaga dirinya di rumah sakit.

"Haus lagi," gumam gadis itu yang melirik ke arah gelas air putih di atas nakas meja tersebut. Kemudian ia meraih gelas itu secara perlahan-lahan, namun sepertinya ia sulit mencapai gelas itu karena selang infusnya menghalangi tangannya. Al hasil gelas itu tergeser ke samping dan jatuh ke bawah, membangunkan laki-laki tengah tertidur di sofa.

Pyuarrr......

Gelas itu pecah berkeping-keping hingga membuat laki-laki itu tersentak kaget.

"Zivara!!" Kaget Aiden. Melihat pecahan kaca berserakan di lantai dan itu membuat nya semakin panik . Aiden beranjak dari sana lalu berjalan menghampiri gadis itu, "kamu enggak papah?" Zivara menggeleng.

"Enggak papa kok om. Ini tadi Zivara Haus mau ambil air minum cuman enggak bisa," cicitnya.

Segera laki-laki itu berjongkok kebawah lalu memunguti pecahan kaca tersebar di lantai tersebut.

"Kamu diam saja di situ! Saya mau membersihkan pecahan kaca ini semua," Langsung di angguki oleh Zivara. Ia menurut perintah laki-laki dengan memandanginya dari atas.

Setelah semuanya selesai Aiden bersihkan lantas ia beranjak untuk mengambilkan air minum untuknya. Ya Aiden sengaja memberikan botol air putih bukan gelas seperti tadi, ia takut akan terulang kembali.

"Nih minumnya," seraya memberikan kepada gadis itu "makasih om." Zivara menerimanya lalu meminumnya sedikit setelah itu barulah ia kembali memberikan kepada Aiden lagi.

Dengan segera Aiden meraih dan menutup kembali botol air minumnya rapat-rapat.

"Ada lagi yang bisa saya bantu?" tanya Aiden.

Membuat Zivara mengangguk kecil, "Zivara laper banget om. Tapi bukan pengen makan-makanan yang ada di rumah sakit ini, Zivara pengen makanan yang lain." pintanya.

"Tapi makanan ini lebih sehat Ra daripada makanan yang di luar?" seraya menunjukan makanan sudah tersedia di meja nakas tersebut.

"Enggak mau om Zivara mau yang lain," rengek gadis itu.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang