Chapter 34 • sudah boleh pulang

735 52 7
                                    

Aku minta tolong sekali lagi untuk kalian meluangkan waktunya untuk memencet tombol bintangnya please lah kalau bisa tembus yang banyak dong bintangnya apa susahnya meluangkan waktu kalian untuk itu. Padahal itu sebagai bukti cinta kalian jika menyukai cerita ini kalau memang gak suka ya jangan mampir :)

 Padahal itu sebagai bukti cinta kalian jika menyukai cerita ini kalau memang gak suka ya jangan mampir :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 15:00 sore..

Zivara masih berada di rumah sakit menemani Ryan di ruangannya. Ternyata Ryan tengah di periksa oleh dokter menangani tadi.

"Syukurlah kondisi Ryan mulai membaik tapi harus banyak-banyak istirahat lagi supaya badannya semakin cepat pulih kembali. Mungkin besok pagi sudah di perbolehkan pulang," ucap Dokter.

"Beneran dok?" sahut Zivara dari belakang.

Dokter itu pun mengangguk pelan, "iya."

Zivara mengerti lantas ia melangkah mendekati mereka dan mengucapkan terimakasih kepada dokter itu.

"Sekali lagi terimakasih ya dokter," ucap Zivara "iya sama-sama mbak. Kalau gitu saya permisi keluar dulu," kata Dokter tersebut.

Kemudian dokter melenggang pergi ke luar dari ruangan tersebut. Sementara Zivara menanyakan laki-laki itu apakah sudah makan atau belum.

"Kak Ryan udah sarapan sore belum?"Gadis itu bertanya kepada laki-laki berbaring di atas brankar tersebut.

" belum. Kamu mau makan? Ya udah gih sana kamu pesan gofood aja biar nanti di anterin ke alamat ini,"usul Ryan pada gadis itu.

Lantas Zivara mengangguk pelan menuruti usul laki-laki ini. "Bentar kak aku cari dulu makanannya. Kira-kira makanan yang enak apa ya." Sambil memilih makanan menurutnya enak di layar ponselnya.

Lima belas menit kemudian...

" sudah ku pesan semuanya. Totalnya jadi dua ratus lima puluh lima nanti kak Ryan ganti uang aku," imbuh Gadis itu.

Melihat Ryan dibuat geleng-geleng kepala. Namanya juga bocil sifatnya akan seperti bocil terus saja meminta uang padanya. Tapi gapapa Ryan kaya kok jadi dia senang kalau ada cewek mau menghabiskan uangnya. Toh juga Ryan adalah anak satu-satunya di dalam keluarganya itu, ia tidak mempunyai teman bermainnya. Kecuali Zivara ia kenal sejak masa kecil itu.

"Iya nanti diganti kok tenang aja." Zivara mangut-mangut kepala sambil tersenyum.

Kemudian Gadis itu menunggu pesanannya datang. Sekitar 1 jam lebih ia menunggu akhirnya pesanan tersebut tiba ke alamat di kasih nya. Zivara beranjak dari duduk nya lalu ia pamit sebentar kepada Ryan.

"Pesanannya udah datang. Ara ambil dulu ya di luar sana," ujarnya.

Ryan menoleh dan mengangguk perkataannya. Gadis itu pergi keluar dari ruangannya.

Beralih ke Ryan sambil menunggu Zivara datang kembali ia menyibukkan dirinya untuk mengurusi hal penting lainnya. Karna keadaan laki-laki itu sudah sangat Vit kembali.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang