Flashback tiga tahun lalu....
"Kak Ryan," panggil Zivara suara sedikit kencang karena gadis itu mulai merasa bosan menunggu laki-laki itu keluar dari rumahnya.
"Kak Ryan buruan!! Ara digigit nyamuk ini di luar," ujar lagi. Zivara terus menggerutu marah-marah sendiri di sana sambil menepuk nyamuk yang berkeliaran di sekitar dirinya.
Dengan segera laki-laki itu pun keluar dari rumahnya lalu menutup kembali pintu rumahnya, setelah itu barulah ia menghampiri gadis tersebut.
"Lama banget si kak," kesal Zivara yang memanyunkan bibirnya ke depan.
Laki-laki itu merasa gemas dengan tingkah gadis tersebut, ia mencubit pipi gadis itu dengan gemasnya ia cium sekilas.
"Gemes banget si gadis manis," ucap Ryan padanya.
Mampu membuat pipi Zivara merah merona bagaikan kepiting rebus. "Ehm... " berdehem sambil menetralkan jantung salah tingkah karena ucapan laki-laki itu.
"Ya udah yuk jadi gak kita mau ke pasar malam yang kamu bilang itu," ucap Ryan mulai menggenggam tangan mungil gadis itu.
"Jadi kak, Ayok," ajaknya.
"Beneran dibolehin sama kak Rora kan?" tanya laki-laki itu sekali lagi. Padahal sudah berapa kali gadis itu bilang bahwa kakaknya memperbolehkan untuk pergi bersama dengan Ryan.
"Iya kak boleh, asal selalu sama kak Ryan katanya." jelas dong pastinya. Orang Aurora sudah mempercayakan laki-laki itu sesudah Zivara memperkenalkan nya kepada dirinya. Apalagi Aurora sangat terlihat senang jika Zivara punya teman baik seperti Ryan, mampu menjaganya juga kalau Aurora sedang mencari pekerjaan.
Kemudian mereka berdua pun ke pasar malam berada di desa sebelah itu menggunakan sepeda. Ryan Memboncengi gadis itu di belakang.
Malam-malam seperti itu gadis bernama Zivara mengajak Ryan untuk pergi ke pasar malam. Sebenarnya si Ryan malas ya ingin kesana apalagi tempatnya itu sangat jauh dari desa mereka tapi ya mau bagaimana lagi Gadis itu bisa merajuk nanti padanya
Jadi laki-laki itu hanya pasrah, mengikuti kemauan gadis itu."Pegangan yang erat nanti terbang," ucap laki-laki diakhiri dengan tertawa kecil .
Gadis itu mendengus sebal memangnya dirinya itu kertas yang gampang sekali terbang jika tertiup oleh angin, jelas-jelas dia itu manusia tubuhnya terlihat gemuk walaupun sedikit.
"Ih apa si kak emangnya Ara kertas apa!" ujar Gadis itu mencubit kecil pinggang laki-laki itu.
Sementara Ryan meringis kecil "aduh, iya ampun, kak Ryan kan cuma bercanda gadis manis."
"Tapi bercandanya jangan kayak gitu, itu mah namanya mengejek padahal kan Ara sudah makan banyak dan badannya pun gemuk sedikit,"
"Gemuk dari mana yang ada tuh yang gemuk cuma pipinya tuh buktinya gembul banget kek bakpao." keduanya tertawa hingga tak sadar mereka sudah sampai di tempat tujuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
General Fiction[ALANGKAH LEBIH BAIKNYA FOLLOW DULU BARU MEMBACA!! ] ROMANCE - HUMOR "Dasar simpanan om-om" begitulah isu pembicaraan dari tetangga satu atap kost nya yang membicarakan soal kedekatan adik nya dengan seorang lelaki tampan berstatus sebagai DUDA TA...