Chapter 32 • kesalah-pahaman 2

936 59 8
                                    

Aku minta tolong sekali lagi untuk kalian meluangkan waktunya untuk memencet tombol bintangnya pliss lah kalau bisa tembus yang banyak dong bintangnya apa susahnya meluangkan waktu kalian untuk itu. Padahal itu sebagai bukti cinta kalian jika menyukai cerita ini kalau memang gak suka ya jangan mampir :)

 Padahal itu sebagai bukti cinta kalian jika menyukai cerita ini kalau memang gak suka ya jangan mampir :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ya!!" Amarah Tante itu mulai beranjak dari duduknya dan menatap tajam ke arah Zivara. Sedangkan sang empu merasa ketakutan ketika sudah seperti ini.

"Saya kenapa tante? Saya gak ngapa-ngapain tante lihat sendiri kan kejadian tadi," ujar Zivara membela dirinya itu.

Sebelum akhirnya mereka adu mulut dan membuat kegaduhan mengundang para karyawan dan juga manager cafe berkumpul melihat mereka.

"Tadi itu apa!? Pegang-pegang tangan kekasih saya!!" ucap wanita itu.

Yang membuat suasana makin mencekam apalagi suara lengkingan wanita mengundang para pengunjung yang sedang makan siang.

"Tapi saya memang tidak melakukan apapun itu tante, bahkan dia duluan menyentuh tangan saya!" Dan mereka benar-benar hanya di pertontonkan oleh para pengunjung sedang makan siang di sana.

"Sudah-sudah. Saya minta Maaf tante atas kesalahan temen saya dan menggangu makan siang kalian," lerai Riska ingin menarik tanganku untuk menjauh dari sana namun lagi-lagi wanita tidak Terima begitu saja.

"Kamu siapa temannya ya? Bilangin dong ya jadi cewek jangan kegatelan banget sama pacar orang, sekarang saya minta dia minta maaf ke saya bukan anda!?" Menunjuk ke arah Zivara terdiam di tempat dengan tangan masih di genggam erat oleh Riska.

"Tante saya benar-benar tidak melakukan apapun, serius deh. Dia sendiri yang menyentuh duluan tangan saya, dan sok kenal di depan saya. Padahal saya gak tahu siapa cowok ini." Zivara menunjuk sambil memperlihatkan gerak-gerik cowok itu dari atas hingga bawah. Dimana pandangan terlintas dari sorot mata laki-laki itu tiba-tiba tersenyum jahat dari pandangan Zivara.

Zivara mengelus dadanya secara sabar dirinya mengalah kepada kedua pasangan ini.

"Okey saya minta maaf kalau gitu," ujar Zivara pelan sambil menunduk ke bawah, merasakan kesalahan yang ada pada dirinya sendiri.

"Coba ulangi saya tidak dengar kamu ngomong apa barusan?" sahut wanita tersebut.

Zivara menghembuskan napasnya kasar. Ia akan mengulangi ucapannya kembali supaya semuanya selesai. Dia tidak mau ada kegaduhan seperti ini, apalagi ini tempat kerja pertama kalinya. Jadi ia harus ekstra sopan dan sabar menghadapi customer yang cerewet seperti ini.

" Saya minta maaf tante," tekan Zivara "Kurang denger lagi okey, SAYA MINTA MAAF TANTE!"Seperti mengeja secara perlahan agar tante itu mendengarnya.

Namun wanita itu sama sekali tidak memaafkan kesalahan Zivara, ia menggeleng kepalanya sebagai jawabannya.

Secret Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang