🦋08: Dijodohkan

1.7K 210 47
                                    

💭ִ ♡‧₊˚🧸✩ ₊˚🧁⊹

Ankara memasuki rumah dengan pikiran yang berkecamuk, setelah pertemuannya dengan Aisha tadi hatinya benar-benar dilanda gelisah. Ankara bingung dengan perasaannya sendiri saat ini.

Di ruang tamu sudah ada Arsa dan Askara yang sedang asik bermain PS hingga tidak menyadari kedatangan dirinya dan Syila.

Syila mendekat dan langsung duduk di tengah-tengah kakaknya itu seraya menggendong seekor kucing. Arsa yang memiliki alergi terhadap bulu kucing pun sontak berjengit kaget. Pemuda itu menjauh sambil tangannya menutup hidung, takut-takut dia akan bersin.

“Syila!” teriak Arsa panik lantaran Syila justru mendekati dirinya dengan kucing itu yang masih ada di gendongan.

“Mas Arsa ini lucu banget tahu, jangan takut dong!”

Askara sudah tertawa terbahak-bahak melihat pemandangan itu, apalagi sekarang Arsa tampak berlari menghindari Syila yang mengejarnya. “Lanjut Syil, gue suka gaya lo!” teriak Askara malah mendukung Syila menakut-nakuti Arsa.

“Syila, berhenti nggak lo!”

Syila tidak mau mendengar, gadis itu semakin gencar menggoda Arsa dengan kucing di gendongannya yang tampak pasrah.

“Ada apa ini?”

Suara berat dan tegas Althair terdengar di penjuru ruang tamu, Arsa bernapas lega kemudian mendekati Abi nya itu dan bersembunyi di belakang punggung. “Abi lihat tuh Syila usil, udah tahu Mas ini takut kucing malah sengaja ditakutin!” ujar Arsa mengadu.

Syila cengengesan, dia menurunkan kucing yang diberi nama anjing itu dengan perlahan. Syila menangkupkan kedua tangannya di depan dada sebagai tanda permohonan maaf.

“Arsyila.”

Bibir Syila terkatup rapat, jika Althair sudah memanggilnya begini dia pasti akan mendapatkan hukuman. “Laptop dan handphone kamu Abi sita selama tiga hari, tidak ada nonton drakor atau semacamnya. Abi akan memberikan laptop jika kamu sedang ada tugas, selebihnya tidak akan,” ujar Althair tidak terbantah.

Syila merengek, tidak terima dengan hukuman yang Abi nya berikan. Syila ini memang tampangnya polos, atau mungkin kalian akan beranggapan jika Syila gadis yang kalem. Nyatanya tidak seperti itu. Syila ini sama saja dengan kebanyakan gadis lain, Syila juga menyukai idol K-Pop dan hal-hal yang berbau Korea. Entahlah itu menurun dari siapa, Althair dan Aluna pun tidak tahu.

“Abi,” rengek Syila.

“Kamu tahu Masmu itu ada alergi tapi malah sengaja menakutinya, biar apa?”

“Syila minta maaf,” ujar Syila lalu tatapannya beralih pada Arsa yang tengah menjulurkan lidah tanda mengejek padanya. “Lihat tuh apaan Mas Arsa melet-melet ke Syila!”

Arsa langsung menormalkan ekspresinya tatkala Althair menatapnya. “Enggak kok, Abi.”

“Sudah, Abi tidak mau mendengar apa pun. Jangan bertengkar lagi, awas saja.” Setelah itu Althair kembali ke ruang kerjanya.

Syila melemparkan tatapan permusuhan pada Arsa lantas mengentak-entakkan kakinya seraya berjalan menuju Ankara yang duduk di sofa. Syila terdiam sejenak, raut wajahnya berubah antusias ketika mengingat sesuatu.

“Kak Aska! Tadi Syila ketemu Aisha tahu!” ujarnya memberitahu.

Ankara menghela napas mendengar ucapan adiknya itu, niat ingin melupakan tetapi Syila malah membahasnya. Ankara pun bangkit membuat tiga adiknya menatapnya bingung. “Abang ke kamar dulu,” ujarnya berpamitan.

“Abang kenapa?” tanya Arsa yang dibalas gelengan kepala oleh Askara dan Syila.

“Eh gimana tadi? Lo ketemu Aisha?” Syila mengangguk akan pertanyaan Askara, dia pun menceritakan tentang pertemuannya dengan Aisha dan juga Asya saat di pet shop tadi.

Pilihan HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang