3. Not suspicion

998 129 9
                                    

"Kok balasan Rendra gini," gumam Velly.

Terkesan bahwa hal itu tidak mau Velly ketahui. Rendra itu merupakan orang yang tenang dalam membahas apapun, itu lah yang Velly ketahui tentang lelaki yang sudah lama ia kenal tersebut.

Apakah salah jika ia bertanya untuk memastikan kabar yang baru saja ia ketahui dari sahabatnya, Niva? Tidak mungkin Niva membohonginya bukan? Jikapun ia tidak mungkin Niva membohonginya tentang hal sensitif seperti ini.

Velly hanya bisa menghela nafas gusar. Tidak ada di benaknya untuk mencurigai hal yang tidak-tidak kepada Rendra. Ia hanya memastikan, apa salahnya?

Rendra
|angkat telpon aku dulu.|

Sebelum Velly mengiyakan lelaki itu langsung menelponnya, dan tanpa berpikir lagi Velly pun mengangkat telpon tersebut dengan harapan tidak adanya pertengkaran yang membumbui hubungan mereka malam ini.

'Hallo?'

'Iya, Dip.'

'Aku gak suka kamu naruh curiga sama aku.'

Sangat to the point memang, membuat Velly tidak bisa menghela nafas dengan lega.

'Aku gak menaruh curiga sama kamu, Dip. Aku hanya memas---

'Mencurigai dan memastikan apa bedanya sayang?'

Terdengar decakan kesal dari sambungan telpon Rendra.

'Adip... emang sejak kapan aku selalu nyimpan curiga sama kamu? Aku hanya bertanya loh, aku juga gak ngefitnah kamu gimana-gimana.'

Velly menghela nafas untuk berusaha tenang.

'Dimana letak salahnya aku? Aku cuma nanya, Dip.'

'Aku gak ada nyalahin kamu sayang. Aku cuma gak suka kamu menaruh curig--

'Aku gak mencurigai apa-apa. Aku cuma memastikan kabar yang aku denger dari Niva, Dip. Udah itu aja kok..'

'Dengan kamu kayak gini malah ngebuat aku overthinking tau gak, Dip.'

Velly menyambung perkataanya di saat tidak kunjung mendengar balasan dari Rendra di seberang sana.

'Kan.. emang kamu gak percaya sama aku?'

'Percaya, Dip. Sangat percaya. Aku semakin percaya lagi jika kamu mau bercerita sama aku, tentang apapun yang kamu lalui di sana, tentang keseharian kamu. Adip.. aku cuma kangen kamu yang selalu excited saat kamu bercerita dan saat kamu mendengar semua cerita aku. Itu aja.'

'Aku tahu kamu sibuk, aku paham kesibukan kamu. Bukannya selama ini aku selalu paham? Tapi saat aku mendengar bahwa kamu keluar dari apartemen bersama seorang gadis lain, aku gila jika aku memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu ke kamu.'

'Dia temen aku sayang. Kita satu kelas dan kita  berada di organisasi yang sama. Aku maaf jika aku kurang berkomunikasi dengan kamu, tapi hal itu bukan aku yang mau sayang. Di sini sangat banyak---

'Aku tutup ya, Dip. Renata ngajak aku makan.'

Tut

Mengalirlah air mata yang susah payah Velly tahan sejak tadi. Katakanlah ia cengeng, tetapi mendapat balasan dari Rendra seperti itu membuat hati kecil Velly meringis. Velly sama sekali tidak mencurigai Rendra, hanya saja setelah mendengar suara Rendra, Velly menjadi heran.

Mengapa Rendra takut di curigai jika memang tidak ada sesuatu di balik nya?

Itu lah yang ada di pikiran Velly saat ini.

My Youth | Sequel Narendra vers IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang