14

3.1K 236 2
                                    

Jeng jeng jeng
Kaget ga? Hahahaha tiba-tiba ngasih tau buat hiat eh tiba-tiba up >_<

Pokoknya selamat membaca!

$
$
$

Elard meneguk jus miliknya setelah menyelesaikan rutinitas paginya, olahraga. Jika sebagian orang bagun tidur untuk bermalas-malasan, berbeda hal dengan Elard melakukan olahraga pagi. Lelaki itu menyempatkan untuk merenggangkan otot-otonya yang terasa kaku. Tak ayal jika bentuk fisiknya lebih besar dan tinggi di banding remaja seusia nya.

Lelaki itu berjalan ke arah bangku yang tak jauh dari dirinya. Beristirahat sejenak sembari menunggu keringat membasahi tubuhnya hilang sebelum ia pergi mandi. Sungguh udara pagi memang begitu segar, sebab belum tercemar oleh aktivitas manusia.

Elard menatap Lio yang tengah berlari masuk ke dalam halaman rumahnya. Dahinya mengernyit melihat lelaki itu menggunakan pakaian biasa dengan tas yang terlihat menggembung.

"Rajin juga dia."

Berbeda hal dengan Elard yang tengah menikmati paginya untuk bersantai. Pagi Lio disibukkan dengan jadwalnya yang sudah ia atur. Seperti sekarang,  ia tengah membersihkan taman dan halaman rumah kediaman Dominic.  Ia harus membereskan semuanya tepat pukul enam pagi. Karena setelahnya ia akan bersiap untuk ke sekolah. Itu pun membutuhkan waktu perjalanan yang tidak lah singkat. Melelahkan memang, tapi Lio tak ingin mengeluhkan. Ia harus bertahan sebab butuh.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Lio duduk bersila di atas rumput dengan tubuh berkeringat. Ia telah menyelesaikan tugasnya tepat waktu.

"Hah, sia-sia gue mandi pagi tapi keringatan lagi." Gumangnya sembari mengusap peluh di dahinya. Ia mengibaskan kaosnya agar menciptakan angin untuk menginginkannya.

"Aduh, mas lio rajin banget sampai jam segini sudah selesai." Lio menoleh mendapati Bi Asna berjalan ke arahnya dengan nampan yang berisi minuman berwarna orange

"Bukan rajin bi, tapi pagi ngejar waktu." Balas Lio di tanggapi kekehan bi Asna

"Ini Bibi bawain jus buat Mas Lio biar semangat." Ujarnya

"Aduh Bi, gak usah. Aku ga enak ini malahan. Aku kan cuma tukang kebun masa dibikinin minuman sih, mana jus jeruk lagi. Aku bukan tamu loh di bi sini." Tolak Lio.

"Kamu bakal terbiasa nantinya. Tuan Dominic memang memperlakukan semua pekerjanya begini. Karena kamu baru disini, pasti kaget. Bibi pertama kali kerja disini juga gitu. Bahkan, Tuan Dominic tidak segan untuk membeli banyak buah serta makanan lain untuk pekerjanya.  Beliau selalu berkata jika ia ingin semua pekerjanya betah dan menganggap rumah ini seperti rumah sendiri." Jelas Bi Asna

"Sudah ini minum dulu. Kamu pasti haus." Bi Asna berucap

"Tau aja Bi. Emang haus banget sih bersihin halaman rumah serasa lapangan." Ujar Lio meneguk jus yang telah di buat untuknya. Ia masih tak menyangka jika Dominic benar-benar orang yang sangat baik menurutnya.

"Nah sekarang mending Mas Lio mandi. Mau sekolah kan? Masa iya sekolah bau keringat gitu." Kata Bi Asna

"Ga enak Aku Bi, seriusan. Masa numpang mandi sih?"

"Dari pada kamu ke sekolah dengan keadaan keringat gitu terus bikin belajar kamu terganggu gimana? Percuma dong." Kata bi Asna, "Udah sana cepat. Nanti kamu bisa telat loh."

Lio pasrah. Ia berjalan di belakang Bi Asna, mengikuti wanita paruh baya itu untuk menunjukkan keberadaan kamar mandi.

"Sudah sana kamu mandi, nanti kita sarapan sama pekerja yang lain." Suruh Bi Asna

HEAD Over HEELS [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang