19

1.7K 127 5
                                    

NB. Banyak typo
Aku ngerasa part ini kurang nge-feel jadi ya gitu lah
Nikmati aja
Selamat menikmati

*****

Elard menuruni anak tangga dengan santai. Di bahu kirinya terdapat tas yang di yakini hanya terisi satu buku kosong.

Ia menghampiri Bi Asna yang tengah merapikan meja makan.

"Orang tua itu bener-bener sudah berangkat Bi?" Tanyanya

"Aden! Kamu ini ngagetin Bibi saja." Kesal Bi Asna. "Orang tua itu Ayahnya Aden."

Elard hanya mengangguk. Matanya meneliti setiap orang yang berada didapur. "Kemana tu anak?" Gumangnya

"Gimana Den?"

Elard menggeleng, ia menarik satu kursi lalu mendudukinya. Segera sarapan.

Baru beberapa suapan, suara grasak grusuk datang. Tanpa melihat Elard sudah hafal pelakunya.

"Yuhu heloww pangeran datang. Mana red karpetnya. Penjaga, come here, pangeran ini lagi lewat!" Teriak Indra menggema

"Pangeran kodok yang ada." Gumang Rain memutar bola malas melihat tingkah temannya itu

"Itu kan kakak lu." Kata kata Randy

"Amit-amit. Bakal gue coret dari kk sih. Beban." Sautan Rain membuat Hoshi ngakak

"Heloww!" Tanpa permisi, Indra duduk disamping Elard. Dengan cekatan dia mengambil piring dan menaruh nasi beserta lauknya.

"Ayo guys sarapan dulu. Jangan malu-malu, kalo kurang nambah aja." Layaknya sang tua rumah, Indra berucap.

"Sumpah gua mau heran tapi dia anaknya tante Usi. Kasihan mak dia ya. Pasti tertekan punya anak kayak dia." Ujar Randy

"Dih, sok tau ente."

"Ngapain lo pada?" Tanya Elard

"Jelas lah numpang makan." Sahut Indra

"Jangan hiraukan anak pungut itu. Kita kesini mau bicara soal pertandingan sekalian berangkat bareng." Ujar Hoshi

Elard mengangguk. Mereka pun sarapan bersama di selangi oleh candaan Indra dan sesekali terjadi perdebatan diantara mereka.

Brak

"Anak anjing! Siapa yang rusakin sepeda gua!!" Lio berdiri di tengah pintu dengan wajah penuh amarah. Ia sangat geram melihat sepeda yang tiba-tiba saja rusak saat ingin ia kendarai menuju sekolah. Apalagi melihat sekarang sudah pukul 06.30. Ia telat!

Saat melihat pekarangan, ia melihat beberapa motor gede terparkir apik. Jadilah amarahnya sampai ke ubun-ubun.

Sedangkan disisi lain, kelima pemuda itu terkejut mendengar teriakan itu. Ralat, hanya keempat. Sedangkan Elard hanya diam menatap setiap ekspresi Lio.

"Lah, tu anak ngapain di rumah lo?" Tanya Hoshi menatap nyalang Lio. Ingat ia masih memiliki dendam pada Lio karena sudah tak sopan pada mereka

"Ngapain teriak-teriak?" Tanya Elard

"Gua kayak gini ga mungkin kalo salah satu temen lu ngerusakin sepeda gua! Sengaja ya lo pada?!" Geram Lio

"Eh yang didepan itu sepeda lo?" Tanya Indra hati-hati

"Iya!"

"Dia yang pake tadi!" Randy menunjuk Indra

"Heh, lu juga tadi ikut minjem anjir!!" Bela Indra tak ingin disalahkan

HEAD Over HEELS [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang