03

3.9K 275 1
                                    

Dinginnya angin malam berembus dengan kencang menembus kulit tak membuat Elard meninggalkan tempatnya duduknya. Dengan kaki menyilang sambil bersandar malas pada punggung kursinya. Satu siku tangan diatas lengan kursi dengan pipi bertumpu pada kepalan ditangannya. Sedangkan tangan lain memegang segelas sampanye dan pandangan tak lepas dari deru ombak pantai.

"WOI LARD, NGAPAIN DISITU. SINI BEGO, NGUMPUL BARENG!!"

Elard menoleh mendapati Indra. "Okey!" Ia beranjak dari duduknya, berjalan menuju Villa tempat mereka berkumpul. Villa itu Mereka jadikan sebagai basecamp mereka. Tentu saja itu usulan Elard yang sangat menyukai pantai. Toh, mereka tak protes tentang usulannya. Jadilah villa itu menjadi rumah kedua bagi mereka.

"Baru lo nongol. Semua pada ngumpul lo malas cosplay jadi sadboy." Sindir Hoshi.

Elard hanya terkekeh pelan. Ia mengambil duduk sebelah lelaki keturunan dari negara gingseng itu. "Kenapa tuh anak?" Tunjuknya pada salah satu temannya yang mabuk

"Biasa, doi nya cuma manfaatin tuh bocah." Balas Indra menggoyangkan gelas sampanye

Elard mengangguk paham. Ia menyesap minumannya dengan tenang. Ingatannya melayang pada kejadian siang tadi. Sungguh dia tak pernah berfikir akan mendapat perlakuan yang jelas tak mengenakan. Ia sudah terbiasa di kelilingi orang-orang yang menatapnya kagum dan memuja, namun tidak dengan lelaki itu. Ia bisa merasakan kebencian dari tatapan Lio. Tanpa sadar ia tersenyum tipis mengingat kejadian menggelikan itu.

"Kenapa lo senyum-senyum? Kesambet setan laut lo?" Rain berujar. Lelaki berkulit tant itu menatap temannya heran, tak biasanya Elard menampilkan emosinya.

"Bisa aja lo." Balasnya tak ingin menanggapi guyonan dari Rain

"Oh ya, lo mau apaain bocah tadi siang Lard?" Tanya Hoshi sembari membakar ujung rokoknya

"Bocah siapa?" Tanya Randy dengan mangkuk berisi mie instan yang baru saja ia masak. Dia menatap heran teman-temannya.

"Pffttt tadi siang Elard di siram pake air." Hoshi tak bisa menahan tawannya. Masih ingat dalam benaknya bagaimana wajah Elard

"Kok bisa?" Tanya Rain

"Ga tau, tiba-tiba tu bocah datang terus nyiram Elard.  Lo ada masalah sama tu anak?" Tanya Indra

"Seingat gue, gak." Balas Elard

"Emang siapa yang nyiram lo Lard?" Tanyanya Randy penasaran. Pasalnya belum ada yang memperlakukan Elard seperti itu.

"Adelio Pradeepa" Ujar Elard

Pffttt uhuk

Semua orang terkejut dengan tingkah Randy yang tiba-tiba tersedak. Hoshi yang paling dekat dengan Randy dengan langsung memberikan air mineral padanya. "Lo kenapa dah sampe kaget gitu?"

"Uhuk l-lo serius uhuk sama namanya?" Tanya Randy menahan rasa panas juga perih di tenggorokannya

"Iya, kenapa? Lo kenal?" Tanya Elard. Ia tahu pangkat Randy di sekolahnya adalah ketua osis. Besar kemungkinan Randy mengenal para siswa di sekolah. Entah itu adek kelas, kakak kelas atau seangkatannya. Dari keempat temannya, Randy lah paling muda. Karena Randy satu tahun di bawah mereka.

"Jelaslah!" Raut wajahnya ketara tak menyukai Lio. "Itu anak bandel banget kalau dibilangin. Selalu telat. Anaknya alay, cerewet. Udahlah paket komplit dia tuh bikin orang darah tinggi. Pokoknya minus yang ada di tu anak."

"Lo seakrab itu sama dia?" Kata Rain

"Dia pernah jadi temen kelas gue dulu waktu kelas sepuluh. Gedeg banget gue." Ujarnya dengan kesal

HEAD Over HEELS [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang