12

3.1K 231 5
                                    

◇◇◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◇◇◇

Dentuman musik yang begitu keras memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya. Namun, sebagian orang malah menyukai musik keras itu. Bagi mereka, musik keras itu penghilang stres. Tapi ada juga yang menganggap musik keras itu mengganggu.

Kini Elard berada di sebuah tempat hiburan malam yang terkadang ia kunjungi jika merasa suntuk. Di temani oleh temannya yang begitu setia.

Elard menghiraukan teman-temannya yang sudah berpencar untuk mencari kesenangan. Apalagi besok weekend, jadilah malam ini mereka memuaskan diri. Seperti Indra dan Hoshi yang sudah bergabung meliuk-liukkan tubuh mereka di dancefloor bersama para pengunjung lain. Sedangkan Randy, lelaki itu memilih duduk di meja bartender, melihat atraksi sang peracik.

"Bengongin apa lo?" Tanya Rain yang baru saja duduk bergabung bersama Elard.

Elard menoleh, ia tersenyum tipis sangat tipis hingga Rain tak menyadarinya. Apalagi di bawah lampu remang-remang seperti sekarang. "Gimana menurut lo kalau bokap gue nikah lagi?"

Rain tersedak minimannya. Elard yakin tenggorokannya lelaki itu seperti terbakar. Ia meringis membayangkannya.

"Uhuk, lo serius?" Tanya Rain

Elard mengedikkan bahunya sembari menggoyangkan gelas kecilnya. "Tiba-tiba kepikiran. "

"Kenapa emang?"

"Emang ada yang mau?"

Rain mengusap dagunya, berpikir. "Gue sih ga masalah kalau ceweknya ga menye-menye. Siapa sih yang kaga mau sama bokap lo?  Apalagi bokap lo masih muda kan? Gue kalau jadi cewe juga bakal mau nikah sama dia. Udah tinggal nikmati hidup aja lah kalau nikah ama bokap lo."

Elard terkekeh mendengar jawaban Rain. Tapi ia juga tak memungkiri jika ia setuju dengan pendapat Rain tentang ayahnya.

"Lo masih keinget Mama lo?"

"It's ridiculous that I'm still thinking about it" Balas Elard malas

"Woi pada diam aja lo pada. Gak mau gabung?" Tanya Indra datang bersama Hoshi dan perempuan yang ber di samping mereka

"Ogah." Tolak Rain

"Mumpung nih gue bisa gini. Soalnya ga mampu bayar kalau besok-besok." Kata Indra

Alis Elard terangkat. "Kenapa lo bilang gitu?"

"Soalnya ni anak nyuri kartu dia yang di sita. " Sahut Hoshi tertawa lantang

"Anjir lo!" Umpat Indra

"Makin kesini lo makin kesana aja Ndra. Ke psikologi gih. Gue yang bayarin. Malu gue punya temen kek lo." Serkas Rain

"Hahaha anjir." Hoshi tertawa keras

"Gak disekolah gak disini sama aja keknya." Kata Indra

"Lo terlahir emang buat di bully." Sahut Elard terkekeh

HEAD Over HEELS [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang