05

4K 260 5
                                    

◇◇◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


◇◇◇

Kim masuk dalam ruang kesehatan dengan wajah merah padam menahan amarah. Ia menatap Lio yang tengah memejamkan mata sembari mengompres hidungnya. Dengan langkah lebar ia menghampiri Lio.

"Lo tuh bener-bener bangsat ya!! Gue udah cukup sabar ya ngadepin lo hari ini, tapi lihat lo sekarang, huh. Jawab gue siapa yang buat lo kek gini!!" Tanya Kim mengguncang bahu Lio

Novan dengan segera menarik Kim mundur. "Di lagi sakit bego! Lo mau buat dia mati?"

"Biar mati sekalian!" Kesal Kim

Novan menghela nafas lelahnya. Menatap Lio dengan dahi mengernyit. "Lo sebenarnya kenapa sih, Yo? Ada masalah apa? Kenapa juga lo bisa mimisan kek gini?"

Lio hanya diam, enggan menjawab. Dia juga bingung bagaimana harus menjawabnya.

"Jawab!! Sebelum gue piting kepala lo!" Sentak Kim

"Bacot lo! Gue lagi sakit nih. Lo kesini malah nambahin sakit aja. Kepala gue pusing dengar suara lo." Jawab Lio

"Tinggal jawab apa susahnya sih. Tadi kita lihat juga Kak Elard keluar dari sini. Apa jangan-jangan ini ulah dia?" Tanya Kim menarik kursi dan mendaratkan tubuhnya disana

Lio menaruh handuk basah sebab es batu yang mencair ke dalam baskom kembali. Ia memijat pangkal hidungnya pelan. "Bukan dia."

"Terus kenapa lo bisa kaya' gini?" Tanya Novan

Ceklek

"Em ini kak teh angetnya sama bubur ayamnya. "Siswi petugas UKS itu meletakkan nampan di meja sebelah brankar. "Kalau dilihat-lihat sepertinya kakak belum sarapan dari pagi, ya?" Lanjutnya

Lio berdeham. Bisa ia rasakan tatapan tajam dari sebelah kanannya. Jika mata Kim nisa mengeluarkan laser sudah dipastikan Lio sudah hancur. "Hahaha iya gue lupa. Thanks ya."

"Iya kak, kalau gitu aku ke kelas dulu. Kakak istirahat aja sampai baikan nanti." Pamitnya sebelum keluar dari UKS

"Jelasin!" Paksa Kim

Lio menatap kedua temannya dengan ragu lalu mendengus dengan kasar. "Gue cerita awas aja lo potong cerita gue."

"Iya, udah cepetan."

"Kemarin rentenir datang lagi ke rumah gue. Hancurin barang-barang yang ada dirumah. Padahal dua hari lalu gue udah setor ke mereka dan bikin kesepakatan tapi ga tau kenapa tiba-tiba dateng dan hancurin semuanya." Lio menyadarkan punggungnya di tembok. Kepalanya kembali merasa pusing

"Terus kenapa lo ga sarapan? Sampai mimisan kayak gini lagi." Kata Novan

"Uang gue nipis. Tadi pagi ada sarapan cuma selembar roti. Mana kenyang. Gue serahin aja ke Lynda. Jadinya yah kalian tau sendiri lah." Balasnya dengan mata tertutup

HEAD Over HEELS [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang