Happy reading
.
.Sesampainya di markas Deltvior, Aksa medudukkan tubuhnya di salah satu kursi.
"Santai Brodi" Ucap Gilang yang melihat temannya itu tiba-tiba datang dengan wajah tegang.
"Ada apa nih?" Dewa bertanya-tanya, ia sangat penasaran.
"Bau-baunya kaya ada yang gagal quality time sama ayang sih ini" Ucap Akbar mencoba menerawang.
"Bacot" Aksa menyenderkan tubuhnya, menutup wajahnya dengan lengan tangannya.
"Aman bos, kita temenin lo disini sampe baikan sama bu bos" Ucap Dewa menenangkan.
"Gak usah terlalu mengekang" Ucap Fian setelah lama diam.
"Emang lo gak?!" Tanya Aksa menatap teman senasibnya itu remeh.
"Selama pacar gue bisa have fun kenapa enggak" Jawab Fian dengan santai.
Aksa sebenarnya menyesal karena gagal menahan amarahnya. Namun semuanya telah terjadi.
"Ada tawaran?" Tanya Aksa pada teman-temannya.
"Ada sih, tapi lu jangan aneh-aneh deh" Jawab Gilang, ia mengerti tawaran yang dimaksud adalah balapan.
"Bener tu, yang ada bu bos makin galak" Celetuk Akbar.
"Dia gak bakal tau"
"Jangan" Ucap Fian menghentikan.
Mereka tahu betul bagaimana pusingnya ketua mereka itu jika menyangkut Aciel. Jika pasangan itu sedang bermasalah maka Aksa cenderung tidak mengambil keputusan dengan bijak.
"Minum aja minum, gue bayar" Ucap Aksa lagi.
"Gak ada ye Aksa!" Ucap Dewa posesif.
"Sana lu ke kamar aja! Istirahat" Mereka berbondong-bondong menahan Aksa sebelum ide-ide yang lebih gila muncul.
Mendengar teman-temannya yang semakin berisik, Aksa memilih memasuki kamarnya yang ada di markas ini.
"Emang cuma bu bos yang bisa buat dia jadi bulol" Ujar Akbar yang heran. Ketua Deltvior yang terkenal bijak dan tegas itu bisa menjadi seperti ini jika sedang galau.
***
"El, bangun dulu sayang.. Kita makan malam dulu yuk" Rahma membangunkan tubuhnya meringkuk lemah itu.
Mata yang terlihat membengkak itu mulai terbuka, kesadaran pemiliknya mulai kembali.
Setelah terbangun, Aciel menggeleng kepalanya.
"Aciel nggak mau makan Bunda"
"Jangan gini sayang, kamu belum ada makan loh hari ini" Ucap Rahma. Ia melihat bagaimana makan siang Aciel sudah berserakan di lantai setelah Aksa melemparnya tadi.
Rahma terus berusaha membujuk tapi Aciel tetap menjawabnya dengan gelengan.
"Aciel mau Aksa Bunda.." Ucap gadis itu lirih. Ia mulai kembali menangis.
"Yaudah, kita tunggu Aksa pulang ya. Jangan nangis lagi" Rahma mengelus rambut gadis itu dengan lembut hingga ia kembali tenang.
Rahma melangkah keluar dari kamar Aciel.
"Yah, coba telepon Abang. Suruh pulang"
"Aciel masih terus nangis loh dari tadi. Dia malah keluyuran" Lanjut Rahma.
"Ayah coba telfon dulu"
"Pulang." Ucap Ken dengan tegas setelah anaknya menjawab panggilan telepon.
"Nanti." Jawab Aksa tak kalah singkat dari seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSIEL
Teen FictionCewek galak vs cowok kulkas, kok jadian?! ⚠️ Yang uwuphobia menjauh!! "Gue ga mungkin milih yang lain sedangkan hidup gue ada disini" - Aksa Aciel Azzura, gadis yang terkenal cuek dan galak. Namun sifatnya bisa berubah menjadi manja tetapi hanya ke...