AKSIEL #8

6K 235 36
                                    

Di part ini banyak kata non akhlakable, jadi jangan diikutin yaa

Vote dulu baru baca‼️

Happy reading
.
.
.











Malam ini Deltvior berkumpul di markas besar mereka. Semua anggota berkumpul kecuali Alvin yang sedang terbaring dirumah sakit setelah dikeroyok oleh Velton. Mereka semua berkumpul atas perintah Aksa.

"Alvin gimana?" Tanya Aksa tentang tentang anggota Deltvior yang diserang.

"Dia udah sadar tapi belum bisa jalan karena kaki kanannya patah" Jelas Gilang menjawab pertanyaan Aksa.

"Sesuai rencana malam ini kita bakal serang markas Velton"

"Yok lah! Tangan gue dah gatel ni pengen nonjok" Ucap Akbar sambil meninju udara yang ada disekitarnya.

"Yee kerak nasi belagu, kita kalo bonyok ada yang ngobatin, lah ELU?!" Ucap Gilang bertanya pada Akbar yang sok-sok-an.

"Resek lo!" Ucap Akbar kemudian mereka berdua terus beradu pendapat.

"El tau lo disini?" tanya Fian dingin pada Aksa yang juga dingin.

"Cari mati, cewek lo juga pasti gak tau kan" Ujar Aksa yang tau bahwa temannya juga melakukan hal yang sama. Mereka yang terkenal dengan sikap dingin dan cool, nyatanya takut dengan pawangnya masing-masing.

Sebenarnya Aciel sudah melarang Aksa untuk berkelahi dan balap motor sehingga ia terpaksa membohongi cewek itu.

"Cabut!" Titah Aksa dan beranjak keluar markas.

Semua anggota Deltvior berangkat menuju markas Velton. Jalanan sudah sepi mengingat sekarang jam dua dini hari.

Ditengah-tengah perjalanan terlihat sekawanan geng motor yang datang dari arah berlawanan. Mereka adalah Velton.

Kedua geng itu memberhentikan motornya, Aksa dan Bara sebagai ketua yang pertama kali turun dari motornya dan saling menatap tajam.

"Sukarela menjemput maut" Ucap Aksa menyeringai.

"Ternyata Deltvior itu pengecut! Menyerang secara tiba-tiba heh?!" Ucap Bara meremehkan, Velton sudah tau jika Deltvior akan menyerang markas mereka.

"NGACA WOI!" Ucap Akbar yang mulai terpancing emosi.

Aksa mengangkat tangannya, memberhentikan anggotanya agar tidak terpancing emosi.

"Anggota sampah gitu aja loh bela cih!"

Bugh

Tentu saja hal itu membuat emosi Aksa tersulut. Aksa melayangkan pukulan diwajah Bara sebagai sinyal dimulainya peperangan ini.

Semua anggota Deltvior dan Velton saling menyerang satu sama lain.

Aksa yang terus memberikan tinjuan pada Bara dengan menggebu. Tak mau kalah Bara juga berhasil memukul balik lawannya itu.

"Lo pengecut sebenarnya Aksa, lo nggak inget Alana hah?!"

"Gue udah bilang bukan gue! Tanya sama anggota lo sendiri bangsat!"

Tentang Alana, gadis yang sangat menyukai seorang Aksa Niandro. Namun cintanya tidak pernah terbalaskan karena hati Aksa hanya milik Aciel dan sayangnya lagi Bara mencintai Alana.

Hingga pada suatu malam Aksa bertemu dengan Alana yang berjalan sambil menangis di pinggir jalan. Alana mengaku ia telah diperkosa saat dirinya pergi mencari Bara di markas Velton. Tanpa mereka sadari ada yang memotret mereka berdua dan itulah yang Bara lihat, hal itu menjadi bibit kebencian tak berujung seorang Bara pada Aksa. Bara salah paham bahwa Aksa yang melecehkan Alana, sulit meluruskan kesalah pahaman itu karena hingga sekarang Alana tidak diketahui keberadaannya. Aksa juga tak mempunyai cukup bukti untuk membela dirinya.

AKSIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang