AKSIEL #27

2.4K 67 2
                                    

Nih yang bucin-bucin dulu

Happy reading
.
.




Siang ini, Aksa dan beberapa siswa dipanggil ke ruang kepala sekolah.

"Ibu sangat berharap kamu mengambil kesempatan ini ya Aksa, hal ini juga berpengaruh pada akreditasi sekolah kita" Ucap kepala sekolah pada Aksa.

"Baik, saya permisi" Aksa melangkahkan kaki keluar dari ruang kepala sekolah.

Aksa menghentikan langkahnya di podium penonton lapangan basket. Ia medudukkan diri kemudian menatap lurus kedepan.

Ia terpilih sebagai salah satu siswa yang diterima di Institut Teknologi Bandung untuk jurusan Arsitektur Perencanaan.

Tentu saja ini merupakan keputusan yang sulit ia pilih. Walaupun hatinya sudah menetapkan untuk tidak mengambil universitas diluar kota.

"Aksa!"

Aksa menoleh kan pandangannya pada gadis yang sedang berjalan kearahnya.

"Lama banget?! Laper tau!" Aciel datang langsung mengomeli Aksa.

Laki-laki itu akan menjemputnya sebelum ke kantin, tapi Aksa tak kunjung datang.

"Maaf, sekarang kita ke kantin" Aksa berjalan mendahului Aciel.

"Kenapa?" Tanya Aciel yang peka terhadap perubahan sikap kekasihnya.

"Apa?" Tanya Aksa berbalik menghadap Aciel.

"Lo kenapa?" Tanya Aciel sekali lagi.

"Gapapa Aciel"

"Bohong, lo nutupin sesuatu" Aciel menatap dengan intens kearah mata Aksa. Terlihat pupil mata itu bergetar.

"Ngga ada"

Aksa kembali melanjutkan langkahnya, berusaha menghindari tatapan mata Aciel.

"Fine" Aciel memilih untuk memberi ruang pada Aksa hingga laki-laki itu sendiri yang bercerita padanya.

Sesampainya di kantin mereka bergabung dengan teman yang lain. Namun sebelum Aksa memesankan makanan untuk Aciel.

"Makan"

"Lo ngga makan?"

"Lo aja"

"Aksa lagi GTM" Ucap Dewa menggoda Aksa.

"Lu kira balita!" Respon Akbar.

Aciel mengarahkan sendoknya ke mulut Aksa.

"Makan"

"Ngga"

"Aksa! Gue marah ya!" Omel Aciel pada laki-laki sehingga mau tak mau ia menerima suapan itu.

"Idih.. Idih! Maunya disuapin" Gilang merasa geli melihat hal tersebut. Ketua Deltvior yang terkenal dingin dan cuek itu disuapin.

"Ketua Deltvior cuy! Makannya disuapin!" Tentu saja Akbar ikut menggoda.

"Neng Karina, suapin Abang dong" Pinta Akbar.

"Sampe gue muntah, gue lempar ni piring ke muka lo ya!" Balas Karina yang sedang anteng makan jadi kehilangan selera.

Sedangkan dua sejoli yang masih melanjutkan acara makan sepiring berdua itu tidak memperdulikan sekitarnya.

"Stop liatin gue!" Perintah Aciel pada Aksa yang tidak henti memandanginya sedari tadi.

"Cantik"

Tanpa bisa Aciel tahan, pipinya seketika merona.

AKSIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang