AKSIEL #7

5.8K 249 43
                                    

Kalian tim sunrise atau sunset?

Vote dulu sebelum baca

Happy reading
.
.
.









Aciel membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan cahaya sekitar. Matanya terasa berat dan perih, ia sudah terlalu banyak menangis semalam. Hatinya merasa tidak tenang meninggalkan ayahnya bersama kedua wanita itu saja. Ia takut ayahnya semakin melupakannya. Aciel harus menepati janjinya pada ibunya namun disamping itu ia juga lelah.

Aciel menatap wajah Aksa yang masih tertidur lelap disampingnya. Aksa rencananya menemani Aciel yang terus menangis semalam hingga gadis itu tertidur namun akhirnya dia juga ikut terlelap dengan gadis itu didalam dekapannya.

Aciel mengingat ucapan kedua orang tua Aksa yang menginginkannya untuk tinggal dirumah mereka karena mereka sulit untuk kembali mempercayakan Aciel tinggal di rumah ayahnya itu. Beruntungnya ia dipertemukan dengan keluarga ini.

Dulu ketika Aciel tinggal dirumah ini setelah Aksa dan keluarganya melabrak Aciel yang disiksa oleh ibu tirinya, Ardi menjemput Aciel untuk kembali tinggal bersamanya. Ia berjanji akan menjaga Aciel namun Aciel tidak pernah merasakan kasih sayang darinya bahkan sekarang ia tega menyakiti Aciel.

"Jangan ditatap terus El, aku salting" Ujar Aksa dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur dengan mata yang masih terpejam. Mendengar itu Aciel langsung tersadar dari lamunannya.

"Apasih?! Lebay banget!" Aciel memukul lengan Aksa pelan sambil terkekeh.

"Astaga itu mata atau perut panda?!" Tanya Aksa yang baru membuka matanya dan terkejut melihat mata Aciel yang sembab.

"Jahat!" Ucap Aciel yang sudah cemberut.

"Makanya jangan nangis terus Mbul.." Ucap Aksa yang tertawa melihat Aciel yang semakin cemberut karena ia memanggilnya Mbul. Panggilan kesayangan dari Aksa, walaupun Aciel tidak suka dengan panggilan itu.

"Mbal mbul ndasmu!" Ucap Aciel kesal, namun itu semakin membuat Aksa tertawa geli. Ia bahagia bisa menjahili gadis itu.

Tok tok tok

"El bunda masuk ya nak?"

Aciel melototkan matanya setelah mendengar suara Rahma. "Kenapa sih?!" tanya Aksa karena Aciel memukul-mukul lengannya.

"Ntar kita dimarahin Solihun!!" Bisik Aciel yang geram pada Aksa. Tentu saja Rahma akan mengomel jika tau Aksa tidur disini. Mereka sudah tidak boleh tidur bersama lagi setelah masuk SMP.

"IYA BUN MASUK AJA!!" Jawab Aksa dengan lantang. Aciel hanya menyembunyikan wajahnya pada bantal. Punya pacar goblok sekali:(

"Loh Aksa kamu tidur disini?!" tanya Rahma mendelik. Dan dengan mudahnya dijawab anggukan oleh Aksa.

"Kamu modus sama anak bunda kan?" Tanya Rahma menatap tajam putranya.

"Cuma tidur doang Bun" Aksa heran sebenarnya anak bundanya ini siapa sih.

"Udah awas! Bunda mau ngomong sama El" Ucap Rahma menjauhkan tubuh anaknya kemudian duduk di tepi kasur setelah Aksa bangun dan menatapnya tajam.

"El, bunda udah ambil semua barang yang kamu butuhkan dari rumah kamu. Nanti biar Aksa aja yang rapihin ya" Ucap Rahma lembut kepada Aciel yang juga menatapnya. Aciel mengangguk sambil tersenyum simpul.

"Lah kok Aksa sih Bun?!" Tanya Aksa menatap ibunya kesal.

"Emangnya kalo bukan kamu siapa lagi?!" tanya Rahma.

AKSIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang