AKSIEL #15

4.2K 177 27
                                    

Selamat mengbaper:)

Jangan lupa voment guys💎
.
.
.








Siswa SMA Pancasila mulai keluar melewati gerbang sekolah secara bergantian. Siswa sudah diperbolehkan untuk pulang walaupun masih ada beberapa cabang lomba yang belum berakhir dan acara akan dilanjutkan malam nanti.

Aciel sendiri memilih untuk pulang tanpa menunggu Aksa. Mengingat kekasihnya itu tidak akan pulang sebelum acara benar-benar selesai untuk hari ini.

Sebelumnya Aciel memilih menuju lokernya untuk mengambil beberapa buku yang tertinggal.

Sesaat setelah pintu lokernya terbuka penglihatannya langsung tertuju pada sebungkus coklat dengan sticky notes bertuliskan 'Untuk Aciel' yang tergeletak di atas buku- buku pelajarannya.

"Norak banget" Lanjutnya sambil berpikir darimana coklat ini berasal. Sepertinya sangat tidak mungkin Aksa yang memberikannya karena kekasihnya itu bukan tipikal orang yang memberi sesuatu secara diam-diam. Tapi sepertinya tidak ada yang tau pin lokernya kecuali dirinya dan orang-orang terdekatnya.

"El!! Udah belom?" Tanya Tata dari kejauhan.

"Eh..Iya bentar!" Aciel segera memasukan buku-buku dan coklat itu kedalam paper bag yang ia bawa.

Aciel berlari kearah teman-temannya, ia akan pulang bersama Tata.

"Yang! Lo mau pulang?" Tanya Aksa ditengah-tengah perjalanan dan menghampiri kekasihnya.

"Iyalah masa jualan"

"Dih kocak, yaudah pulang bareng" Ajak Aksa.

"Gak usah, acara kan belum selesai?" Tanya Aciel.

"Emang belum tapi gapapa ada Fian" Tunjuk Aksa pada temannya dan yang ditunjuk hanya bisa pasrah.

"Gak boleh lempar tanggung jawab" Peringat Aciel.

"Yaudah kalo gak mau"

"Btw, jangan deket-deket ular. Gue cemburu" Bisik Aciel.

"Gue tau lo sengaja, jangan sampai ada senjata makan tuan" Ucapnya menatap netra Aksa. Kemudian gadis itu melangkah menjauhi kekasihnya dan diikuti oleh teman-temannya.

"Kita juga duluan Bro" Pamit Akbar pada Aksa dan Fian yang masih harus melanjtkan tugasnya sebagai osis.

Setelah sampai di parkiran, Aciel dan Tata berpisah dengan si kembar.

"Eh nanti malem kita bareng aja, jam tujuh gue jemput" Ucap Tata yang diangguki oleh si kembar.

"Ta lo sendirian lagi dirumah?" Tanya Aciel karena orang tua sahabatnya itu biasanya sibuk bekerja.

"Iyalah, orang tua gue mana inget kalo punya anak di Indonesia"

"Nginep sama gue aja ih"

"Permisi ni ya tapi nginep dimana sayang. Nggak mungkin gue dirumah orang tuanya Aksa juga" Ucap Tata merespon Aciel.

"Iya juga sih"

"Gue masih ada bibik yang nemenin kok, tenang aja" Ucapan Tata tersebut di anggukin oleh Aciel.

"Tapi El, gimana hubungan lo sama Bokap?" Tanya Tata dengan sangat hati-hati.

"Untuk saat ini, gue ikutin permainan mereka. Mau gimana juga, gue udah diusir" Tata menatap Aciel, merasa prihatin kepada sahabatnya itu.

"Gue ngerti kok maksud lo, gue nggak akan ngelepas Papa gue gitu aja. Gue mantau dari jauh, kalo gue dirumah itu juga gak dianggep jadi ya sama aja. Gue lebih bahagia kok, gak usah khawatir" Aciel tersenyum simpul.

AKSIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang