AKSIEL #33

1.6K 46 5
                                    

Happy reading

Jangan lupa tinggalin jejak ya ⭐⭐⭐

.
.
.







Aksa sempat mengeryitkan dahinya ketika melihat begitu banyak notifikasi panggilan yang tidak sempat ia jawab dari Aciel. Laki-laki itu baru saja bangun sehingga ia tidak melihat ponselnya.

"Kenapa, El?" Tanya Aksa ketika panggilannya diterima oleh sang kekasih.

"Ihh, kamu kemana aja?!" Tanya perempuan itu dengan wajah yang sudah basah dengan air mata.

"Kenapa nangis?" Tanya Aksa dengan tenang walaupun lawan bicaranya sudah misuh-misuh. Seketika kantuk laki-laki itu hilang karena melihat perempuannya menangis.

"Tugas aku hilang... Deadlinenya 30 menit lagi" Ucap Aciel yang semakin sesenggukan.

"Kenapa bisa hilang?" Tanya laki-laki itu.

"Aksa? Seriously? Kalau aku tau aku ngga bakal nangis" Ucap perempuan itu makin marah, Aksa ini sungguh basa basi yang tidak membantu sama sekali.

"Sebentar, Aciel. Jelasin pelan-pelan, Sayang... Jangan emosi dulu. Aku ngga tau keadaannya sekarang gimana" Ucap Aksa menenangkan pacarnya. Gadis itu menjelaskan keadaannya sambil menangis, tentu saja gadis itu sulit dipahami saat ini. "Tenang ya? Tugasnya apa?"

"Ini bikin makalah, tapi hilang di ms wordnya. Tadi aku tinggal ke kamar mandi tapi ternyata laptopnya dimainin sama Ben terus laptopnya mati dan semua yang aku buat hari ini hilang" Pelan-pelan Aciel menjelaskan kronologinya.

"Itu laptopnya masih terhubung sama akun aku kan?" Tanya Aksa.

"Iya, kayaknya. Ngga tau juga lah!"

"Oke, sebentar ya. Tenang" Aksa mulai mengotak-atik laptopnya dan mengakses akun yang terhubung dengan laptop Aciel. "Akun aku terhubung sama cloud jadi semoga sempet kesimpen ya"

"Kalau ngga ada gimana? Nanti dimarahin aku..." Seperti biasa, Aciel dengan overthinkingnya.

"Semoga ada"

"Kalau ngga ada?" Tanya Aciel lagi.

"Tanggung resikonya" Jawab laki-laki seperti manusia tanpa perasaan.

"Ihh..nyebelin" Jawaban Aksa membuat gadis itu kembali menangis.

"Lanjutin aja ngerjain tugas mepet-mepet. Kalau ada kecelakaan kerja gini baru nangis. Emang kamu banget yang gini-gini" Aksa sudah hapal tabiat pacarnya itu. Kalau sudah panik bisanya hanya menangis tapi tetap terus mengerjakan tugas mepet deadline.

"Ngga semua orang itu kaya kamu, Aksa." Tentu saja Aciel tidak relate sama Aksa karena laki-laki itu biasanya langsung mengerjakan tugas setelah pulang sekolah.

"Ada aja jawabannya" Aksa menatap kekasihnya yang masih menunduk melanjutkan agenda menangisnya.

"Tugasnya tadi udah sampai mana?" Tanya Aksa.

"Harusnya udah selesai tinggal dirapihin layoutnya aja" Jawab Aciel yang merasa kesal, bagaimana tidak tugas yang ia kerjakan malah hilang di detik-detik terakhir, belum lagi gurunya galak lagi. Ia mungkin hanya terlihat pasrah dan menangis namun sebenarnya jantungnya terasa kecepak jeder duar gitu.

"Kalau ngga ada, bikin ulang ya? Masih ada 20 menit" Tanya Aksa.

"Woi yang bener aja? Aku bikin itu 5 jam. Itu makalah yah bukan kuis"

"Resiko, ayo buat sekarang. Sebisanya, belum waktunya nyerah. Berhenti nangis." Perintah Aksa dengan serius dan laki-laki itu juga masih sibuk mengotak atik laptopnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKSIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang