AKSIEL #25

2.8K 57 3
                                    

Happy Reading
.
.






Pagi-pagi sekali, Aksa harus membujuk Aciel agar dirinya diizinkan untuk berangkat ke sekolah.

"Jangan pergi, Aksa"

"Aku tinggal sebentar ya? Janji cuma sebentar, Sayang" Aksa menatap kekasihnya. Aksa harus pergi ke sekolah hari ini. Karena kejadian kemarin seluruh anggota Deltvior dipanggil oleh kepala sekolah.

"Sama bunda ya sebentar? Nanti Ayah kesini. Kamu bakalan aman. Oke?" Aksa belum mendapat jawaban apapun.

"Kamu yang bahaya" Daripada dirinya sendiri, Aciel lebih mengkhawatirkan pacarnya itu.

"Aku bisa jaga diri, El" Jawab Aksa mencoba meyakinkan.

"Azzura.." Panggil Aksa lagi ketika ia tak kunjung mendapatkan jawaban.

"Janji cuma sebentar?" Aksa mengangguk.

"Good girl, aku pergi dulu" Aksa mengelus rambut gadis itu sebentar kemudian ia berpamitan kepada ibunya.

Dengan sedikit rasa buru-buru, Aksa berangkat menuju sekolahnya.

Dan setelah sampai disekolah, anggota Deltvior sudah banyak berkumpul di lapangan sekolah.

"Langsung saja ya, jujur saya sangat kecewa terhadap hal yang terjadi kemarin. Hal itu memalukan sekolah kita dan memperburuk hubungan dengan SMA Trisakti." Kepala Sekolah yang baru saja datang langsung menyampaikan maksudnya.

"Dengan ini saya sebagai Kepala Sekolah SMA Pancasila membubarkan perkumpulan Deltvior. Semua kegiatan terkait perkumpulan dilarang di area SMA Pancasila. Terimakasih" Kepala sekolah langsung meninggal podium tanpa merespon protes yang dilayang oleh beberapa anggota.

"Oke, perhatian semuanya" Suara Aksa menarik atensi seluruh anggota Deltvior.

"Gue sebagai ketua Deltvior minta maaf karena kemarin kita kecolongan sampai hal itu harus terjadi. Seperti yang Kepala Sekolah putuskan tadi, kegiatan apapun terkait Deltvior tidak boleh dilakukan ataupun terdengar di area sekolah."

"Jadi mulai sekarang kita harus lebih waspada dan jadi pembelajaran buat kita bahwa prinsip yang dipegang erat oleh Deltvior yaitu untuk tidak berbuat kerusuhan disekolah belum tentu bisa diterapkan oleh orang lain. Terimakasih untuk yang membantu menertibkan kejadian kemarin"

Setelah mendengar statment dari Aksa, seluruh anggota Deltvior bubar dan kembali ke kelasnya masing-masing.

"Gue masih gak terima anjing, gimana mereka bisa tau seluk beluk sekolah kita sebaik itu" Ucap Gilang yang masih terikat emosi.

"Bener, mereka nyusun strategi dengan baik hingga kita gak tau kalau anggota mereka yang datang ada sebanyak itu" Ucap Akbar menimpali.

"Mereka emang licik, sudah ada perjanjian bahwa tidak ada kerusuhan di area sekolah" Ucap Aksa.

"Penyusup atau penghianat, hanya itu" Ucap Fian.

"Bener, mereka gak mungkin paham area sekolah dalam sehari" Ucap Dewa setuju pada pernyataan Fian.

"Nanti kita bahas lagi di markas. Gue pusing" Ucap Aksa.

"Tenang Bro, ini bukan sepenuhnya salah lo" Ucap Gilang menenangkan.

"Iya, emang mereka dasarnya licik dan pengen buat rusuh" Ucap Akbar.

"Aciel, gimana?" Tanya Fian.

"She's fine. Cuma masih takut aja"

"Kurang ajar memang" Misuh Dewa.

"Gue duluan, nemenin Aciel" Pamit Aksa tanpa menunggu respon dari teman-temannya.

AKSIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang