Chapter 2

70 15 35
                                    

Pagi harinya, guru walikelas 8.1 mengatakan bahwa dikelas mereka kedatangan seorang tamu yang akan memberikan tentang cara menjaga diri dari serangan virus atau wabah mematikan. Memang akhir-akhir ini sekolah SMP Spentipat digemparkan dengan wabah mematikan yang menyerang anak-anak. Banyak para murid yang absen karena sakit terkena virus tersebut. Belum diketahui nama virus tersebut, sebuah organisasi rahasia masih menyelidiki dan memeriksanya. Oleh karena itu kepala sekolah mengundang seorang dokter yang akan memberi tahu cara menjaga diri dari virus-virus tersebut.

Dokter tersebut akan hadir setelah shalat Dzuhur yang artinya setelah istirahat kedua. Ken yang mendengar informasi tersebut hanya terdiam sambil memikirkan siapa dokter yang dimaksud. Setelah istirahat kedua telah dimulai, seperti biasa para murid diperintahkan untuk sholat berjamaah di mushola bagi yang muslim. Setelah selesai menjalankan sholat berjamaah, mereka lanjut untuk berbelanja atau memakan bekal. Ken memilih untuk memakan bekal seperti biasa. Ken dengan teman kelompoknya yaitu Rudy dan Hendra merencanakan sesuatu saat malam hari tiba.

"Gua masih penasaran dah sama rumor orang-orang, gimana kalo kita datang kesini pas malam?" Ujar Hendra.

"Gile lu! Ngapain kita kesini malam-malam?? Lagian kan itu cuma rumor, ngga usah dipeduliin deh!" Tegas Rudy.

"Justru karena itu rumor kita perlu mastiin! Kita ngga tahu apa sebenarnya terjadi dengan sekolah kita ini. Lu setujukan Ken?"

"Ya aku setuju denganmu Hendra, akhir-akhir ini sekolah kita mengalami hal aneh. Rencana yang bagus kalau kita menyelediki ya." Jawabnya

Ken, Hendra, dan Rudy akhirnya sepakat untuk melakukan penelusuran di sekolah mereka pada malam hari. Jam istirahat kedua telah selesai, kini mereka harus melanjutkan pembelajaran sampai pulang. Pada jam terakhir, sang dokter akhirnya telah tiba. Ternyata dokter tersebut adalah Habil, orang yang pernah ditemui oleh Ken.

 Ternyata dokter tersebut adalah Habil, orang yang pernah ditemui oleh Ken

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum semuanya!! Perkenalkan nama saya Habil. Saya hadir disini untuk memberikan edukasi kepada ananda tentang menjaga diri dari serangan virus." Habil memperkenalkan diri kemudian menuliskan namanya di papan.

Ken tidak menyangka bahwa Habil lah yang datang ke sekolahnya. Murid-murid yang lain juga senang dengan kedatangan Habil. Karena Habil pernah menjadi ketua OSIS 6 tahun yang lalu dan sering diperkenalkan pada siswa siswi baru.

"Ananda semuanya, tahu kan akhir-akhir ini banyak teman-teman ananda yang tidak hadir karena sakit yang diakibatkan oleh virus yang menyerang sekolah kalian." Lanjut Habil.

"Tauuu!!!" Para murid secara serentak menjawab.

"Nah sebenarnya sih virus mematikan seperti ini pernah terjadi juga loh! Sekitar 12 tahun yang lalu." Habil menjelaskan tentang virus yang pernah menyerang saat 12 tahun yang lalu.

Para murid langsung penasaran virus apa yang menyerang pernah menyerang dulu. Ken yang teringat akan cerita kakeknya mengenai sebuah wabah mematikan yang pernah menakuti seluruh dunia selama 2 tahun.

"Saya tau bang!! Namanya virusnya Covid-19." Ken langsung menebak nama virus tersebut.

"Yap benar sekali! Nama virus yang pernah menyerang pada tahun 2019-2022 yaitu Virus Corona. Pasti kalian pernah mendengar ceritanya melalui media sosial atau cerita dari orang tua kalian." Habil bertepuk tangan dan menjelaskan tentang Virus Corona atau Covid-19.

Saat seluruh kelas sedang sibuk mendengar penjelasan dari Habil. Tiba-tiba suatu kejadian tidak terduga terjadi. Salah satu guru datang dan mengatakan bahwa ada seorang anak yang berteriak kencang tanpa diketahui penyebabnya. Habil langsung meminta para murid untuk tetap tenang dan diam sementara dia bergegas pergi untuk melihat anak tersebut.

Sesampainya di tempat kejadian ternyata anak tersebut telah tertular virus yang mematikan itu. Mata dari anak itu menghitam dan mengeluarkan darah. "Jelas ini bukan Virus Corona." Pikir Habil.

Habil meletakkan tangannya di kepala anak itu dan mengucapkan sebuah mantra. Mata Habil bercahaya biru dan sebuah energi mengalir menuju anak itu. Setelah energi tersebut mengalir ke tubuh si anak, anak tersebut langsung pingsan tak sadarkan diri. Habil langsung meminta kepada guru-guru lain untuk membawanya ke puskesmas terdekat.

Orang-orang yang melihat kejadian tersebut langsung kagum sekaligus heran dengan apa yang terjadi. Begitu juga Ken yang sedari tadi melihat secara diam-diam. Ken mulai berpikir bahwa Habil bukanlah manusia biasa.

HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang