Chapter 31

15 2 4
                                    

MASJID AL-IKHLAS
PUKUL 05.40 WIB

Hari ini Ken dan Hendra sedang sholat subuh di masjid. Sudah lama mereka tidak sholat berjamaah atau bersama-sama. Rencananya setelah sholat, mereka lanjut membaca  Al-Qur'an. Sudah lama sekali Ken tidak membaca Al-Qur'an, biasanya ia sangat rajin membacanya namun semenjak kejadian yang ia alami selama ini membuat ia berhenti.

Selain itu Ken juga ingin mengajari Hendra cara membaca  Al-Qur'an dengan benar karena Hendra sendiri memang tidak pandai dalam membacanya dengan tajwid yang benar.

"Alif la min..zali-" Bacaan Hendra dipotong oleh Ken karena Hendra salah membacanya.

"Bacanya jangan cepat-cepat, harus panjang itu." Jelas Ken.

Ken pun menunjukkan bagaimana cara membaca ayat itu dengan benar. Saat jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Mereka langsung bergegas pergi menuju markas. Disana terlihat Dafa sedang memandang pohon mangga yang terletak disamping markas.

"Bang Dafa lagi ngapain?" Tanya Ken.

"Ini, kakak ipar bang lagi ngidam buah mangga jadi bang pengen bantu cariin. Cuma ni pohon tinggi amat yak, susah ngambilnya." Jelas Dafa.

"Ohh itumah gampang." Hendra melempar kerisnya dan berhasil menjatuhkan satu buah mangga.

Dafa berterima kasih kepada Hendra dan kemudian pergi meninggalkan mereka berdua. Ketika Ken dan Hendra masuk kedalam, terdengar suara Novia yang seperti sedang berbicara dengan seseorang.

Suara mereka semakin terdengar jelas saat mereka tertawa bersama. Ken dan Hendra yang penasaran langsung menghampiri Novia dan terlihat jelas bahwa ia berbicara dengan seorang laki-laki bertubuh besar.

"Eh Ken, Hendra, kapan kalian pulang?" Tanya Novia yang kaget.

"Baru aja." Jawab Ken.

"Kenalin, nama saya Muhammad Akhtar Azzhafran panggil saja amaik." Akhtar memperkenalkan diri.

Dengan raut wajah bingung, karena nama panggilannya agak lain membuat Hendra dan Ken hanya tersenyum miris. Novia
memperjelas bahwa mereka hanya perlu memanggilnya dengan sebutan Akhtar.

Akhtar merupakan salah satu dari teman Novia, Dafa, Aramico, Habil, Danar, Deana, dan Devon karena mereka memang satu sekolah dulu. Setelah berbincang cukup lama Akhtar pamit untuk pulang kerumahnya karena ada beberapa urusan yang belum dikerjakan.

"Oh ya Ken, kenapa lu gak pindahin barang-barang lu kesini aja? Lagian lu ngga mau tinggal dirumah lu lagi kan." Tanya Hendra.

"Iya juga, yaudah kalau gitu gua pulang dulu." Ujarnya.

"Gua ikut. Gua mau bantu lu beres-beres." Ucap Hendra ingin membantu.

"Oke, makasih banget mau bantuin gua."

Hendra hanya mengangguk. Entah mengapa sikap Hendra sangat berbeda dari yang biasanya Ken kenal. Tentu saja hal tersebut menjadi tanda tanya bagi Ken.

"Kenapa kamu jadi agak dingin sih bro?" Batin Ken.

Di perjalanan menuju rumah Ken, Ken berusaha untuk membahas sesuatu dengan Hendra agar suasana tidak hening. Tetapi setiap kali diajak untuk berbicara, Hendra hanya membalas dengan singkat dan dengan nada yang bisa dibilang cukup dingin.

Karena terlalu sibuk memikirkan bagaimana cara agar Hendra seperti dulu membuat Ken tidak memperhatikan jalan. Akibatnya, Ken secara tidak sengaja menabrak seorang pria yang menggunakan jaket hitam.

"E-eh maaf bang! Ngga sengaja." Ucap Ken takut.

"Nggak apa-apa, santai aja bro." Pria itu langsung pergi meninggalkan Ken dan Hendra.

"Huh, cool amat tu orang." Ujar Ken

"Makanya kalau jalan hati-hati." Ucap Hendra.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju rumah Ken yang jaraknya tidak jauh lagi.

****

HUTAN TERBENGKALAI
PUKUL 19.00 WIB

Lampor menyusuri area hutan untuk mencari teman lamanya, Blood Flower. Setelah cukup lama mencari, akhirnya Lampor menemukannya sedang memandang langit dan memutar-mutar sebuah bunga mawar ditangannya.

"Langitnya sangat indah ya." Lampor memulai pembicaraan.

"Sudah lama kita tidak bertemu, teman lamaku." Balas Blood Flower.

"Sudah berapa banyak manusia yang kau bunuh?" Tanya Lampor.

"Banyak sekali, mereka ingin sekali menebang seluruh pohon yang ada dihutan ini. Manusia memang perusak alam." Ucap Blood Flower dengan kesal.

"Itulah mengapa kita makhluk Humanoid diciptakan oleh Tuhan. Yaitu untuk menghukum manusia yang telah merusak dunia mereka sendiri. Kita makhluk Humanoid akan menghukum dan membalas semua perbuatan mereka." Jelas Lampor.

HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang