Chapter 24

32 12 50
                                    

Hendra berteriak kencang meluapkan amarahnya. Hendra dengan gegabah berlari menuju Genderuwo itu untuk melakukan serangan fisik.

Tentu saja hal itu hanya sia-sia saja. Hendra hanya mendapatkan bogem mentah dari Genderuwo. Hendra mengalami pendarahan di hidungnya karena pukulan yang terlalu keras dari Genderuwo.

Saat Genderuwo itu ingin mengambil energi kehidupan Ken. Tiba-tiba sebuah bola datang dan menyambar Genderuwo itu. Bola itu kemudian berbalik lagi ke pemiliknya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aramico.

Aramico berlari sembari menggiring bola. Aramico menendang kaki Genderuwo. Menariknya, Genderuwo itu merasa kesakitan padahal kulitnya sangat tebal. Aramico melanjutkan serangan menggunakan bolanya dengan teknik Replay Gol. Aramico menendang bolanya tanpa henti. Serangan itu akan berhenti hanya saat Aramico ingin menghentikannya.

Semakin lama semakin cepat maka semakin kuatlah serangan dari Aramico tersebut. Ia terus melakukan serangan itu selama 1 jam dan ini membuat Hendra terkesan.

"Dia menghajar setan itu cuma pakai bola?" Batinnya.

"Huhuhuh yeahh broo!!" Aramico terlihat kegirangan.

Aramico melakukan Ultimate nya yaitu Meteor Kick. Aramico melompat setinggi mungkin dan kemudian mengarahkan kakinya untuk menendang kepala Genderuwo itu. 

Tendangan itu berhasil mengenai kepalanya dan membuat Genderuwo itu jatuh terkapar. "Gitu caranya Hendra." Ucap Aramico seperti mengajari.

"Bang, energi Pak Devon diserap ama dia. Dan sekarang Pak Devon udah.." Lanjut Hendra yang memberitahukan informasi tentang Devon.

"Udah jangan dibahas dulu, mending kita cabut sekarang." Aramico mengangkat tubuh Hendra dan melakukan teleportasi. Meninggalkan Genderuwo dan Nenek Lampir itu di stadion.

Terlihat dari wajah nenek itu yang sangat murka karena diganggu oleh Aramico. Ia bersumpah akan membalasnya.

****

Sementara itu mereka berteleportasi ke sebuah ruangan rahasia. Disana Hendra dan Aramico sedang menyusun rencana untuk mengalahkan Nenek Lampir itu.

"Kamu pasti kepikiran sama Devon?" Sahut Aramico melihat wajah gelisah dari Hendra

"I-iya bang, sejatinya dia itu guru saya. Dia yang mengajari saya agar bisa bertarung. Saya ikut menjadi pahlawan demi menebus kesalahan saya kepada teman saya." Jawab Hendra.

"Kamu jangan khawatir, karena Devon belum mati dan masih hidup." Sontak pernyataan Aramico tersebut membuat Hendra terkejut.

"Be-beneran bang??"

"Iya. Tapi kita harus membunuh Nenek Lampir itu dulu. Kita butuh lebih banyak bantuan mungkin setidaknya 3-4 bantuan." Sambung Aramico.

Jadi, intinya mereka harus menemukan 2 orang lagi untuk membantu mereka dalam misi penyelamatan Devon. Hal ini diperlukan sebab Nenek Lampir itu mungkin tidak hanya memunculkan Genderuwo saja. Tetapi juga makhluk-makhluk lainnya yang mungkin saja lebih kuat.

Devon masih dinyatakan hidup karena yang diambil adalah energi kehidupannya, bukan jiwa seutuhnya. Jadi mereka hanya perlu mengalahkan Nenek Lampir itu dan secara otomatis energi kehidupannya akan kembali menjadi jiwa Devon yang utuh.


HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang