Chapter 20

34 13 47
                                    

"Hmm..jadi gitu ya?"

"Iya, sekarang aku masih ngga tahu siapa makhluk yang ada didalam tubuh Ken. Aku takut kalau makhluk itu jadi ancaman paling besar."

Ternyata Danar membicarakan tentang Ken yang dirasuki ketika bertarung melawan Octopas. Ketika terbangun ia terkejut melihat Ken yang sempat berubah.

"Apa ini ulah Lampor?" Pikir Habil.

Habil meminta Danar untuk tetap tenang. Mereka semua pasti bisa melalui semua ini. Mereka adalah pahlawan yang tidak takut akan kematian. Semua mereka lakukan demi umat manusia terbebas dari makhluk-makhluk jahat.

"Oh ya, lukamu gimana nar?" Habil mencoba mengalihkan topik.

"Kata dokter luka tusukannya ngga terlalu dalam. Jadi aku cuma perlu dirawat selama sebulan." Jawab Danar.

"Jadi keinget dulu kakimu keram gara-gara ikut main bola." Ucap Habil mengingat masa lalu.

"Woee janganlah ingat-ingat lagi! Aku malu waktu itu cewek-cewek kepo liat aku!!" Ucap Danar sambil menahan malu.

"HAHAHAHA!!" Tawa Habil mengejek Danar.

****

RUMAH KELUARGA JIHAN
PUKUL 08.00 WIB

"Ja-jadi gitu om, tante." Ken menceritakan semua kejadiannya kepada orang tua Jihan.

Setelah mendengarkan cerita dari Ken, sudah jelas reaksi kedua orang tua Jihan seperti apa. Ken hanya bisa terus meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan Jihan. Keluarga Jihan tidak menyalahkan Ken atas semua ini.

Mereka mengatakan bahwa mereka akan langsung menguburkan air dari jasad Jihan yang telah mencair besok. Ken kemudian pamit untuk kembali ke markas.

Tidak hanya pada keluarga Jihan, Ken juga menceritakan seluruh kejadian kepada seluruh warga sekolah. Sontak hal itu membuat seluruh teman-teman, guru, bahkan seluruh penjual kaget mendengar hal itu. Ditambah lagi dengan pernyataan kepala sekolah tentang kejadian yang sama telah diceritakan oleh Habil.

Seluruh murid dari kelas 8.1 sangat sedih kehilangan ketua kelas mereka. Terutama bagi teman-teman yang dekat dengan Jihan. Mira adalah salah teman yang paling dekat dengan Jihan.

Saat itu Ken menghampiri Mira yang sedang menangis di luar kelas. Mira tidak menyangka bahwa sahabatnya akan mati dengan tragis. Meskipun Jihan dikenal sebagai ketua kelas yang galak, namun Jihan merupakan orang yang sangat perhatian dengan temannya ketika ada masalah.

"Maafin aku, aku ngga bisa nyelamatin Jihan." Ucap Ken meminta maaf.

"Ini semua ngga salah kamu kok.. kalo sudah takdir Allah tidak ada yang bisa menghindarinya." Ucap Mira dengan sembari mengusap air matanya.

Ken ingin sekali memeluk Mira untuk menenangkannya. Namun, karena faktor banyaknya orang yang melihat mereka membuat Ken menjadi sedikit ragu. Ken hanya mampu menepuk pundak Mira lalu mengusap kepalanya.

"Aku janji, aku bakal ngelindungin kamu!" Ucap Ken membuat Mira tersenyum.

****

1 bulan kemudian...

Danar telah pulih dan diperbolehkan untuk pulang. Danar memutuskan untuk kembali ke kos lalu akan kembali ke Yogyakarta.

HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang