"Majulah kalian berdua!" Seru Elvagar.
"Ayuh, Ken!" Danar dan Ken langsung berlari menuju arah Elvagar berdiri untuk melakukan serangan. Dimulai dari Ken yang memukul wajah Elvagar di samping kanan dan tendangan Danar dari samping kiri.
Elvagar melayangkan tangan pedangnya terus menerus namun mereka berhasil menghindar. Danar menendang kaki Elvagar hingga Elvagar terjatuh. Ken memukul tubuh Elvagar yang masih belum sempat terjatuh.
Namun, tiba-tiba saja Elvagar menghilang dan berpindah dibelakang mereka berdua. Elvagar mengeluarkan teknik summoningnya kemudian keluarlah beberapa gagal hitam yang bermutasi.
Gagak-gagak itu menyerang Danar dan Ken sehingga pandangan mereka menjadi terganggu. Ditambah dengan kobaran api yang mengelilingi mereka membuat pandangan semakin rabun.
Elvagar yang tidak mau membuang kesempatan itu langsung merubah tangan pedangnya menjadi sebuah bola berduri. Elvagar langsung berlari dan berusaha menghantam wajah Danar.
Dengan cepat Danar mematahkan serangan Elvagar dengan Dragon Punch miliknya. Ken lanjut menyerang dengan kekuatan penuhnya. Kini dikepalan tangannya muncul sebuah energi berwarna biru.
"Ini untuk Rudy, ini untuk Hendra, dan ini keluargaku."
Dengan pukulan yang mengerikan itu, berhasil membuat Elvagar terpental dan mengalami luka yang cukup parah. Bahkan sampai mengeluarkan muntah darah. Serangan fatal itu berhasil membuat Elvagar tak sadarkan diri.
Tak berselang lama, terdengar suara sirine mobil polisi dan pemadam kebakaran. Para pemadam itu turun dari mobil. Mereka menemukan Ken dan Danar yang tengah berusaha untuk keluar dari kobaran api.
Mereka berdua berhasil diselamatkan dan hanya mengalami luka kecil. Mereka diberi tabung oksigen untuk membantu pernafasan karena terlalu banyak menghirup udara asap.
"Kamu berhasil, Ken." Puji Danar kepada Ken.
Ken hanya membalas pujian itu dengan senyuman sebelum akhirnya dia pingsan karena terlalu mengeluarkan banyak tenaga. Hari itu menjadi hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan bagi Ken karena akhirnya ia menemukan kekuatannya.
****
GEDUNG RAPAT ORGANISASI
PUKUL 20.45 WIB"Tadi siang ada serangan Humanoid di Taman Melati. Penyerangan itu menyebabkan 20 korban jiwa dan 5 diantaranya merupakan anak-anak." Ucap ketua kedua.
"Ck. Serangan Humanoid akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi.. kota ini akan terancam hancur." Ujar ketua kelima.
"Tapi aku dengar ada 2 orang yang berhasil bertahan dari penyerangan itu. Bahkan beberapa saksi mengatakan kalau mereka tau bahwa salah satu orang yang ada disanalah yang menyebabkan kebakaran." Ucap ketua keempat.
Habil yang mendengar hal itu langsung sadar bahwa itu adalah perbuatan Danar.
"Apa jangan-jangan itu Danar?"
Setelah rapat selesai Habil keluar dari gedung dan segera menuju markas. Didalam markas terdapat Novia, Danar, serta Ken yang masih terbaring di kasur.
"Dia pingsan lagi?" Tanya Habil karena terlalu sering melihat Ken pingsan.
"Ngga, kali ini dia cuma ketiduran aja kok. Mungkin karena kecapean." Balas Novia.
"Alhamdulillah kalau gitu." Ucap Habil penuh rasa syukur.
Habil langsung bertanya kepada Danar mengenai kejadian yang ada di Taman Melati. Danar menceritakan semuanya dan benar saja dugaan Habil bahwasannya ada Humanoid yang berulah lagi dan kini lebih berbahaya.
"Tapi, si Ken itu dia hebat loh. Dia sekarang udah ketemu sama kekuatannya." Ujarnya kepada Habil.
"Iya, aku cuma berharap dia bisa menghentikan semua kekacauan ini. Dia berpotensi besar loh." Balas Habil.
"Kalo kita semua kenapa-napa, kita bisa percayakan semuanya ke dia." Sambung Novia.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEROES WORLD
ActionMenceritakan seorang siswa berumur 15 th di sekolah menengah yang menjadi pahlawan sekaligus pembasmi makhluk mengerikan yang diberi kode nama "HUMANOID". Dia masuk di sekolah akademi setelah lulus SMP. Dimulai dari sinilah perjuangan Ken sebagai p...