Chapter 9

30 11 42
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Ken.. oo Ken.. kita jalan-jalan yuk!" Nikki mengetok pintu kamar sembari memanggil Ken yang saat itu masih tertidur pulas.

"I-iya sebentar..(menguap)" Ken begitu sulit untuk membuka matanya. Terlebih lagi energinya masih belum terkumpul.

Hari ini Nikki dan Arok berencana untuk pergi ke pantai. Hari ini adalah hari libur jadi mereka tidak ingin membuang kesempatan. Mereka bertiga pergi menggunakan mobil milik ayahnya Arok. Ayah Arok merupakan pengusaha sukses. Jadi biaya hidup Arok selama di markas dibayar oleh ayahnya.

Seperti biasa, yang mengantar kemanapun Arok pergi sudah pasti supir pribadi Arok, Pak Mulis.

"Jadi kita mau kemana?" Tanya Pak Mulis.

"Kita mau ke Pantai Air Manis pak." Jawab Nikki.

Pak Mulis langsung menancapkan gasnya menuju pantai. Jarak menuju Pantai Air Manis bisa dibilang cukup jauh. Ditambah lagi jalanan macet karena sekarang hari Minggu sehingga banyak yang pergi liburan.

Setelah 1 jam berlalu, akhirnya mereka sampai di Pantai Air Manis. Keadaan disana sangat ramai dengan pengunjung. Ken, Nikki, dan Arok turun dari mobil dan langsung mencari tempat bersantai, sementara itu Pak Mulis hanya menunggu di mobil sambil memainkan Handphone.

Mereka berkeliling sambil melihat pemandangan yang indah. Mereka juga berfoto-foto, membeli barang, dan melihat batu Malin Kundang. Kini Ken mulai melupakan rasa bersalahnya dan menghilangkan kesedihannya. Ia merasa sangat bahagia bisa bermain dengan teman-temannya.

Kedatangan mereka ke pantai telah memancing makhluk Humanoid keluar, yaitu Octopas. Octopas melihat mereka dari kejauhan tepatnya di tengah laut.

"Jadi anak itu yang dimaksud olehnya." Matanya tertuju pada Ken.

4 hari yang lalu...

PADANG SAREI
PUKUL 14.55 WIB

"Aku ingin kau mencari seorang anak yang memiliki garis di tangannya." Pinta sosok berjubah itu.

"Lalu juga ketemu akan kuapakan anak itu?" Tanya Octopas.

"Bawa dia kemari dengan keadaan hidup."

Octopas menuruti permintaannya meskipun ia sedikit jengkel.

****

"Aku harus memancing mereka." Octopas merencanakan sesuatu.

Octopas mendekati sebuah kapal yang sedang melintas. Kemudian ia menenggelamkan kapal itu menggunakan tentakel-tentakel  besarnya. Tentu saja kejadian itu membuat kehebohan di pantai. Banyak para pengunjung yang pergi ke tepi laut untuk melihat.

Sementara itu Ken, Nikki, dan Arok hanya melihat dari jauh. Ini merupakan rencana licik Octopas. Setelah semua pengunjung mendekati tepi pantai ia langsung menenggelamkan mereka dengan ombak besar buatannya. Kejadian itu membuat semua orang lari ketakutan. Tidak hanya itu, beberapa dari mereka yang lari juga ditangkap menggunakan tentakelnya.

Ken, Nikki, dan Arok yang tahu itu perbuatan Humanoid langsung bergegas menuju tepi pantai. Octopas melompat keluar dari dasar laut dan langsung menghantam mereka bertiga namun berhasil dihindari.

"Tunggu dulu, kalau tidak salah dia adalah makhluk Humanoid tingkat 2 yang sudah disegel selama ribuan tahun." Benak Nikki.

"Siapa kau?! Beraninya kau membuat kerusuhan disini!" Bentak Ken kepada Octopas.

"Hati-hati Ken, dia adalah makhluk Humanoid tingkat 2. Kekuatannya sangat berbahaya." Ucap Nikki memperingati Ken.

"Mwahaha!! Rupanya masih ada yang tahu tentang diriku. Baiklah, aku tidak akan berlama-lama disini, aku akan langsung membunuh kalian para pahlawan." Octopas langsung menembakan sebuah parasit berbentuk kepala monster.

Nikki menebas parasit itu menggunakan pisaunya. Tidak sampai disitu, Octopas terus men-spam bola parasit. Arok dengan cepat mendekati posisi Octopas kemudian memukulnya hinggal terpental kebelakang. Nikki juga menyerang dari samping menggunakan pisaunya.

Disaat Nikki dan Arok bertarung, Ken hanya terdiam sambil bergetar ketakutan. Ia tidak yakin dengan kemampuannya dalam bertarung. Selama ini jika ada suatu bahaya ataupun penyerangan Ken hanya kabur dan bersembunyi. Namun, sekarang ia harus ikut bertarung melawan Humanoid. Latihannya selama ini juga hanya sekedar menumbangkan pohon dan belum mampu menguasai teknik lainnya.

HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang