Chapter 18

43 15 59
                                    

Flashback...

"Kalian kalau ngga mau bayar uang kas bilang aja! Ngga usah banyak alasan!!" Bentak Jihan kepada teman-temannya.

"Kamu bisa ngga sih ngga marah-marah?? Santai aja napa!" Ucap salah satu temannya yang juga sudah muak.

Jihan berlari keluar kelas meninggalkan teman-temannya yang masih bingung dengan tingkah lakunya.

"Kenapa sih tu anak?"

"PMS kali."

Jihan pergi ke kantin dan menangis disana. Ia hanya ingin teman-temannya mentaati peraturan dan mau mendengarkannya sebagai ketua sekaligus bendahara. Jihan hanya ingin menjadi anak yang taat akan peraturan.

Tiba-tiba seorang siswa memberikan tisu kepadanya. Siswa tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah teman sekelasnya sendiri, Ken. Ken melihat pertengkaran tadi dan kemudian mengejar Jihan yang lari keluar.

"Nama lu Ken kan? Maaf kalau kita baru kenalan padahal udah sekelas lama." Ujarnya.

"Iya, nggak apa-apa kok. Aku emang paham kok perasaan kamu." Balas Ken sambil duduk di kursi.

"Kenapa ya? Kok orang-orang ngga mau taat peraturan. Padahal mereka semua kan ngga ada yang sudah, hidup mereka enak toh ortunya kaya semua tapi kenapa." Ucapnya dengan kesal.

"Yahh.. manusia kan emang gitu. Kadang patuh kadang sewot. Yang terpenting bagaimana kita menghadapinya aja. Kita harus sabar. Aku ngomong kaya gini karena aku pernah jadi ketua juga pas masih dikelas 7.6 ." Jelas Ken.

"Kok bisa ya lu sabar menghadapi mereka? Gua kagum sama lu." Jihan merasa kagum.

"Hehe.. aku cuma ingat pepatah ini aja 'Orang sabar disayang Tuhan' gitu."

"Btw lu bicara pakai bahasa 'aku kamu' kalo gua 'gua lo" kayaknya bahasa gua ngga sopan ya?"

"Ah ngga kok, kan kamu anak Betawi jadi ya wajar aja sih ngga apa-apa." Ucap Ken.

Lalu mereka berdua tertawa bersama.

****

Ken hanya terdiam syok melihat teman yang ternyata memendam perasaan kepadanya telah hancur. Mulut Ken tidak bisa bergerak, air mata Ken tidak bisa terjatuh. Semuanya terjadi begitu saja.

"HAHAHAHA ITULAH AKIBATNYA KAU MEREMEHKANKU BOCAHH!!" Ejek Octopas sembari menghina-hina Ken.

Melihat Ken yang hanya terdiam, Octopas tidak ingin membuang kesempatan. Dengan cepat Octopas menembakan gelembung super dinginnya kembali. Tembakan gelembung itu berhasil mengenai Ken. Octopas langsung tersenyum puas.

Ketika dilihat lebih teliti lagi, ternyata Ken berhasil mematahkan serangan itu. Sebuah aura hitam yang sangat besar muncul di sekitar Ken. Aura hitam itu terlihat seperti energi kegelapan. Octopas yang melihat itu hanya terdiam dan bingung.

"Kau..." Ken tiba-tiba sudah berada didepan Octopas dan langsung merobek perut Octopas.

Lagi-lagi Octopas hanya terdiam dan berusaha memahami apa yang terjadi. Seketika itu juga Octopas langsung mendapatkan sebuah penglihatan. Ia melihat wajah yang menyeramkan di wajah Ken.

Sebuah ledakan terjadi sehingga membuat Octopas terpental. Ketika Octopas melihat lebih teliti lagi, Ken terlihat telah berubah drastis. Banyak sekali mata yang muncul di sekujur tubuh Ken. Terdapat 2 tanduk yang terletak di kepala Ken.

"Lancang sekali kau telah berani merusak wadahku." Ucapnya sambil tersenyum.

HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang