Chapter 33

7 1 2
                                    

Sesampainya di markas, Ken langsung memberitahukan seluruh kejadiannya kepada Habil yang saat itu sedang menandatangani dokumen. Hendra juga memberitahukan kejadiannya kepada Akhtar yang saat itu sedang santai.

Habil kemudian mengadakan rapat untuk menyusun rencana. Habil memanggil seluruh anggota untuk ikut dalam berdiskusi kecuali Aramico dikarenakan kondisi kakinya yang masih dalan masa pemulihan.

"Baru-baru ini gua juga baru dapat laporan kalau ada penyerangan ular cobra raksasa." Jelas Dafa.

"Iya sama, tadi pas ke pasar orang-orang pada heboh karena ada salah satu anak dari pedagang yang katanya dimakan sama ular itu." Balas Deana.

"Kayaknya para Humanoid itu mulai merencanakan sesuatu lagi. Mereka selalu aja bikin masalah." Kesal Habil.

"Tapi kalian sadar ga sih? Ular itu cuma ngincar anak-anak doang? Sedangkan orang dewasa cuma dilukain." Ungkap Devon.

Setelah Devon mengatakan itu semuanya langsung terkejut dan sadar bahwa yang dikatakan Devon memang benar. Dari seluruh laporang kebanyakan yang menjadi mangsa ular itu adalah anak-anak.

Tanpa pikir panjang, Habil langsung memerintahkan seluruh anggota pahlawan untuk berpatroli dan menjaga seluruh tempat yang kemungkinan besar akan didatangi ular itu.

Sementara itu Hendra, Dafa, dan Devon diminta untuk pergi menelusuri hutan yang dianggap angker oleh warga setempat. Akhir-akhir Habil juga mendapat laporan dari warga kalau mereka melihat penampakan aneh dari hutan tersebut.

****

Keesokan harinya, suasana sedikit berbeda dari biasanya. Seluruh tempat yang kemungkinan besar akan didatangi oleh ular tersebut dijaga sangat ketat oleh seluruh anggota.

Akhtar yang saat itu sedang bersantai sambil menjaga didatangi oleh Deana yang kesal melihat Akhtar.

"Orang lagi kerja kamu malah santai minum kopi." Kesalnya.

"Yang penting kan ngga nyebat." Jawab Akhtar santai.

Bukannya berhenti, Akhtar malah menjadi-jadi. Karena sudah muak, Deana menggunakan teknik hipnotesanya untuk menghipnotis Akhtar agar menumpahkan seluruh kopinya.

Setelah sadar dari pengaruh hipnotis, Akhtar terkejut melihat kopi ditangannya sudah habis dan gelas yang saat itu sedang dalam posisi terbalik.

"Wah Dea kurang ajar!" Kesalnya

"Salahmu sendiri. Wlee!" Ejek Deana.

Sementara Habil dan Ken sedang berjaga sambil membicarakan sesuatu. Sesuatu yang berkaitan dengan makhluk yang kini sedang berada didalam tubuh Ken.

"Kamu ada rasa-rasa yang aneh gitu gak sama badan kamu?" Tanya Habil.

"Akhir-akhir ini, aku sering dapat bisikan yang ngga jelas. Terus badanku juga sering panas." Jelas Ken.

"Apa kamu tau tentang makhluk yang ada dalam diri kamu?" Tanya Habil sekali lagi.

"Iya, aku tau. Waktu itu aku lagi dikendalikan olehnya." Jawab Ken.

"Sekarang coba kamu bicara sama makhluk itu." Pinta Habil.

Ken mencoba untuk berbicara dengan makhluk didalam dirinya. Ia memejamkan matanya, menunggu dirinya kehilangan kesadaran. Benar saja, tak berselang lama Ken sudah berada didalam jiwanya sendiri.

Seluruh tempat terlihat sangat gelap. Hanya terdapat kabut merah yang mengelilingi seluruh tempat. Tepat dihadapan Ken, terlihat sesosok bayangan dengan mata berwarna merah yang sedang menatapnya.

Sudah jelas bahwa makhluk itu adalah makhluk yang tinggal didalam diri Ken. "Siapa kau?" Tanya Ken.

"Datang-datang bukannya baca salam, kau malah langsung bertanya. Tidak sopan." Ujarnya.

"Tidak usah sok alim! Sekarang beritahu namamu sebenarnya!" Bentak Ken.

makhluk itu tersenyum sambil memberitahukan namanya.

SATAN

HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang