Chapter 15

45 14 71
                                    

PUKUL 12.00 WIB

"Hadeh, capek amat yak. Gara-gara banyak yang ngga bayar uang kas, jadinya gua yang harus tanggung semuanya. Sialan!" Keluh Jihan.

Jihan mampir sebentar ke sebuah sungai untuk menenangkan pikiran. Banyaknya teman-teman yang sering buat onar membuat Jihan menjadi sangat stres. Ditambah lagi Ken yang tidak masuk beberapa hari ini.

Saat sedang termenung memikirkan hidup, tiba-tiba muncul beberapa gelembung seolah-olah air sungai itu menguap. Tak berselang lama Octopas muncul dengan melompat dan langsung mendarat didepan Jihan.

"Hai nak, ikut aku yuk. Aku tau tempat yang dimana kau bisa nenangin pikiranmu." Modusnya.

Jihan yang ketakutan berusaha lari namun dengan cepat ia segera ditangkap menggunakan tentakel Octopas. Jihan berteriak-teriak dan meminta tolong akan tetapi semuanya sudah terlambat.

Octopas masuk kembali kedalam air sungai bersamaan dengan Jihan. Sementara itu tas Jihan tertinggal disana.

****

RUMAH SAKIT M SEHAT
PUKUL 13.00 WIB

Ken mengunjungi Arok yang masih berada dirumah sakit. Namun, saat sampai di pintu kamar terlihat Nikki dan Arok telah bersiap-siap untuk pulang.

"Ken?! Puji Tuhan kamu baik-baik aja." Nikki langsung memeluk Ken.

"Iya, keadaan kalian gimana?" Tanya Ken.

"Aku baik-baik aja kali si Arok dia udah boleh pulang tapi harus rutin minum obat." Balas Nikki.

"Maaf ya kemarin aku ngga bantu kalian. Akibatnya kalian menjadi terluka terus aku cuma jadi beban." Ken merasa bersalah.

"Ngga apa-apa ngga usah dipikirin yang penting semua selamat." Ujar Nikki.

Mereka pergi menuju markas. Sepanjang jalan mereka terus tertawa dan bercanda ria. Baru kali ini mereka sangat bahagia. Ken berharap bahwa kehidupannya akan terus bahagia seperti ini.

Keesokan harinya, Ken akhirnya kembali ke sekolah setelah seminggu tidak sekolah. Namun, kali ini terasa berbeda karena ketidakhadiran Jihan. Biasanya ia selalu menyapa Ken setiap pagi.

Ken mencoba bertanya kepada seluruh teman-temannya namun tidak satupun yang mengetahuinya. Bahkan seluruh guru juga tidak ada yang tahu. Sepulang sekolah Ken pergi ke rumah Jihan untuk melihat keadaannya. Ken berpikir mungkin saja Jihan sedang sakit tapi tidak mengirimkan surat izin.

Sesampainya disana Ken melihat ada mobil polisi di depan rumah Jihan. Ken tetap mencoba untuk masuk kerumah temannya itu. Dan disana hanya terdengar tangisan dari orang tuanya Jihan.

"Baiklah kami akan mencoba untuk mencari anak anda yang hilang. Bapak dan ibuk ngga usah khawatir tenang aja." Ucap salah satu polisi.

"Huh?! Jadi Jihan hilang??" Pikir Ken.

Ken langsung pergi dari sana dan segera menuju markas. Ia ingin memberitahu Habil tentang hilangnya Jihan. Saat ingin memberitahunya, ternyata Habil sudah mendapatkan laporan tentang anak perempuan yang hilang dan tidak lain tidak bukan adalah Jihan.

"Tadi saya juga dapat laporan kalau tas Jihan ada ditempat lokasi dia menghilang. Oleh karena itu saya menyuruh kamu untuk menyelidiki sungai itu. Saya juga sudah meminta Danar untuk temanin kamu. Dia sekarang udah ada disana. " Perintah Habil.

"Iyaa!!" Ken langsung bergegas pergi menuju sungai tempat Jihan menghilang.

HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang