Chapter 26

15 3 0
                                    

"Nanti aja ngobrolnya. Kita urus setan ini dulu!" Ujar Dafa.

Zalvakok melempar beberapa batu kearah Dafa. Dengan mudah, Dafa menghindari semua batu itu dan menangkap salah satu batu yang cukup besar. Ia melemparkan batu itu kembali kearah kepala Zalvakok hingga kepalanya mengalami retakan.

Zalvakok terlihat sangat marah, berteriak sangat kencang. "Bang sabar bang jangan emosi napa bang?" Ejek Dafa.

Zalvakok melaju kencang kearah Dafa dan bersiap untuk memukulnya dengan keempat tangannya. Dafa mampu menghindari setiap pukulannya lalu ia melakukan serangan balasan dengan memukul wajah Zalvakok sehingga membuat Zalvakok terdorong kebelakang.

Dafa kembali menyerang dengan menggunakan teknik Ten Second Star Punch. Dafa terus memukul Zalvakok berulang kali selama 10 detik. Menerima banyak sekali pukulan membuat Zalvakok tidak berdaya.

"Ultimate: Mata Bintang, Casanova!!" Dafa mengeluarkan Ultimate nya membuat Zalvakok meledak dan hancur.

Setelah berhasil mengalahkan Zalvakok, Dafa menghampiri Aramico yang masih terduduk diam. Aramico masih tidak percaya bahwa teman lamanya mampu bertarung dengan hebat.

"Keren pula lu Dap." Ucap Aramico.

"Iyah, ngga sia-sia gua latihan sama ketua pertama." Secara tidak langsung Dafa mengatakan bahwa ia sendiri merupakan anggota pahlawan.

"Oh ya, kenapa lu ada disini?" Tanya Aramico.

"Gua disini cuma pengen jalan-jalan aja. Plus gua ditugaskan untuk mencari nenek Bangka ini." Dafa menunjukkan foto nenek itu yang ternyata adalah Nenek Lampir.

"Nenek Lampir? Pas banget Dap, kita juga nyari nenek ini. Dia udah nangkap jiwa Devon." Lanjut Aramico.

"Jiwa Devon ditangkap?! Kalau gitu kita harus bergerak cepat." Ujarnya.

****

"Kamu sendirian aja disini?" Tanya Deana.

"Aku sama Bang Mico kak, kakak pasti kenal."

"Oh Aramico ya?" Deana mengenalinya.

"Iya kak." Jawabnya.

Hendra lanjut menjelaskan bahwa Aramico kini tengah berada di Bandung untuk mencari bantuan. Hendra juga menjelaskan tentang jiwa Devon yang diambil oleh Nenek Lampir.

"Astaghfirullah! kalau gitu kakak ikut bantu ya? Devon itu juga teman kakak." Ujar Deana.

Deana dan Hendra segera pergi menuju Kota Bandung untuk bertemu dengan Aramico. Mereka pergi melalui jalan tol. Sementara itu Dafa dan Aramico sedang makan warung bakso sembari menyusun rencana.

"Gua udah suruh Hendra kesini." Ucap Aramico.

"Oke, sekarang kita susun rencana untuk misi penyelamatan Devon." Lanjut Dafa.

Setelah 1 jam menunggu, akhirnya Deana dan Hendra telah sampai di Kota Bandung. Mereka segera menuju ke warung bakso yang diberitahukan oleh Aramico.

Mereka semua telah berkumpul dan segera menyusun rencana.

"Oke, intinya aku dan Deana bakalan berusaha melawan kroco-kroconya. Sedangkan Hendra dan Aramico, kalian melawan Nenek Lampir itu." Ujar Dafa saat menyusun rencana.

Setelah menyusun rencana, mereka semua segera mencari keberadaan Nenek Lampir itu. Untungnya, berkat kekuatan mata bintang milik Dafa. Mereka berhasil melacak keberadaan nenek itu dan segera menuju lokasi tempat nenek itu berada.


HEROES WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang