"Kak Danarr!!" Teriak Ken memanggil Danar yang sedang menyelidiki sungai itu.
Selain Danar, juga ada para polisi yang sedang memeriksa tas milik Jihan. Keadaan sungai saat itu benar-benar sunyi. Tidak ada pemancing atau anak-anak yang mandi disana.
"Loh Ken, kamu sendirian aja?" Tanya Danar.
"Iya kak. Nikki sama Arok belum bisa ikut karena lagi masa pemulihan." Jawabnya.
Danar kemudian menjelaskan bahwa sungai itu terlihat sangat kotor. Bahkan polisi sering menemukan ikan yang telah mati dan ikan itu hanya ditemukan kepalanya saja sedangkan ekornya hilang entah kemana.
Ken mencoba melihat sungai itu, siapa tau ia menemukan keanehan. Dan ternyata benar, ditengah sungai terdapat cairan berwarna biru yang mengalir di sepanjang sungai.
Ken baru sadar bahwa hilangnya Jihan, matinya ikan-ikan disungai, dan sungai yang kotor disebabkan oleh Octopas.
"Kak ayo kak!! Kita ikutin cairan biru itu kak!!" Ken menarik-narik lengan baju Danar.
"Kenapa Ken??" Danar sedikit heran.
"Itu kayaknya gara-gara Humanoid kak!! Aku pernah liat." Tegasnya.
Ken dan Danar segera mengikuti aliran sungai itu dengan menumpang di mobil polisi. Setelah 3 km perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah goa. Mereka mencoba memasuki goa tersebut dengan penuh hati-hati.
Saat sampai di ujung goa, akhirnya Jihan berhasil ditemukan namun keadaannya sangat buruk. Tanganny digantung menggunakan rantai, pakaiannya tercabik-cabik, wajahnya penuh luka, dan tidak sadarkan diri.
Ketika para polisi ingin melepaskan Jihan. Ken memperingatkan kepada mereka."Hati-hati pak!! Bisa jadi ini jebakan!!"
Dan benar saja, Octopas muncul dari atas kemudian langsung menyerang kedua polisi itu. Para polisi itu bisa dikatakan langsung tewas. "Akhirnya kau datang, bocah."
Octopas menembakan beberap bola parasit. Dengan cepat Danar menangkis dan menghancurkan bola parasit itu. Danar mencoba maju untuk melakukan pukulan fisik. Tetapi karena banyak sekali tentakel Octopas yang mengincarnya membuat ia menjadi kesulitan.
Ken mencari cara agar bisa menyerang Octopas. Ken memanjat batu besar yang berjejer dan melompati satu persatu. Sementara itu Danar masih berusaha untuk menyerang Octopas. "Dragon Punch!"
Akhirnya satu pukulan berhasil mengenai Octopas. "Panas juga, mari kudinginkan!" Octopas menembakan beberapa bola air yang super dingin. Untungnya berkat kekuatan api milik Danar, ia bisa menahannya meskipun masih terasa sangat dingin.
"Jika manusia biasa yang terkena serangan itu, sudah dipastikan dia akan langsung membeku." Ujar Danar.
Sayangnya karena lengah menahan dingin, Danar berhasil terkena serangan tentakel milik Octopas. Akibatnya tentakel itu menusuk perut Danar sehingga Danar mengalami muntah darah. Kemudian Danar dilempar ke dinding goa.
"KAK DANARR!!" Teriak Ken.
Ken langsung melompat dari batu dan langsung menendang kepala Octopas dari belakang. Octopas terpental dan menghantam dinding goa. Octopas kembali bangkit dan menyerang Ken menggunakan tentakelnya. Ken berhasil menahan serangan itu bahkan Ken mengangkat tentakel itu sehingga Octopas juga ikutan terangkat.
Ketika Octopas ingin jatuh ke tanah dengan cepat Ken langsung melakukan pukulan bandul ke arah perut Octopas.
"Apa-apaan ini? Kenapa anak ini semakin kuat?" Octopas sedikit ketakutan.
Dengan tatapan yang tajam serta amarah yang besar. Membuat aura Ken semakin menyeramkan di mata Octopas. "Akan kupastikan kau mati hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEROES WORLD
ActionMenceritakan seorang siswa berumur 15 th di sekolah menengah yang menjadi pahlawan sekaligus pembasmi makhluk mengerikan yang diberi kode nama "HUMANOID". Dia masuk di sekolah akademi setelah lulus SMP. Dimulai dari sinilah perjuangan Ken sebagai p...