Halo halo halo, aku buat book baru nih, khusus hari ayah aku buat book ini. Jangan lupa beri vote di cerita ku yang ini yaaa kalau kalian suka.
Happy reading all
Di sebuah taman kanak-kanak, ada seorang anak kecil yang sangat lucu dan menggemaskan berlari sembari memegang sebuh kertas di tangan mungilnya. Mata anak kecil itu menoleh ke arah kanan dan kiri, menandakan bahwa anak kecil tersebut sedang mencari seseorang.
"Papa!" ucap anak kecil tersebut bernama Ni-ki. Ni-ki berlari ke arah sang papa yang tengah berbincang dengan seseorang pada telfon genggam.
Jake, ya benar. Papa Ni-ki tersebut bernama Jake. Seorang aktor drama berparas tampan yang tengah naik daun akibat karir nya di dunia drama. Jake mematikan sambungan telfon tersebut lalu berjongkok saat sang putra sudah berada di dekatnya, Jake mengelus pipi sang anak dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Jake mengulas senyum di bibirnya, "Gimana sekolah nya hari ini? Kayak nya keliatan senang banget, ada apa anak kesayangan Papa?" tanya Jake kepada putra semata wayang nya itu.
Ni-ki memberikan kertas putih yang berisikan hasil gambaran nya saat belajar menggambar tadi dan disana juga terletak nilai untuk hasil karyanya. Jake melihat keseluruhan hasil karya dari sang anak terutama nilai yang tercantum pada kertas.
"Ni-ki anak pintar, gambar nya bagus sekali. Ni-ki suka menggambar?" tanya Jake yang langsung mendapat anggukan kepala dari Ni-ki
Namun, disaat Ni-ki mengangguk kepala dengan cepat. Ia memegang perutnya yang seketika berbunyi, menandakan bahwa perut ia kosong dan harus di isi kembali.
Jake terkekeh mendengar perut Ni-ki berbunyi akibat lapar, "Kamu lapar ya? Yaudah yuk makan siang sama Papa," ajak Jake yang sudah di posisi menggendong putra semata wayangnya.
Mereka berjalan ke arah mobil yang Jake parkir yang tidak jauh dari taman kanak-kanak tersebut.
Terlihat sederhana tetapi bagi Ni-ki di gendong oleh sang Papa adalah sumber kebahagiaan nya dan Ni-ki harap ia bisa menghabiskan masa kecil nya untuk selalu ada di gendongan sang papa.
• • •
"Selamat makan, dihabiskan ya makanannya," ucap Jake.
Ia menaruh piring berisikan paket makanan untuk anak seusia Ni-ki. Ni-ki mengangguk kemudian memakan dengan lahap makanan yang sudah di pesan oleh Papanya.
Jake tersenyum melihat bahwa putra satu-satunya tumbuh menjadi anak yang sehat. Dan ia pun senang bahwa setiap hari nafsu makan Ni-ki kian bertambah.
Disela-sela Ni-ki menyantap makan siangnya, Jake mengambil beberapa foto yang dihasilkan oleh kamera ponsel miliknya.
"Papa mam juga, jangan foto-foto Ni-ki terus ish!" kesal Ni-ki melihat bahwa sang papa sibuk memotret dirinya.
Jake menaruh ponsel nya dan mengambil mangkuk makanannya, "Iya iya ini Papa makan, lanjutin ya makannya," ujar Jake.
Mereka pun fokus memakan makan siang nya hingga perut mereka kenyang. Setelah Jake membayar seluruh makanan yang ia pesan, ia berjalan bersama anak kesayangan nya ke parkiran mobil untuk pulang kerumah.
Jake memakaikan sabuk pengaman kepada Ni-ki di kursi Ni-ki duduki. Merasa sang anak sudah terlihat aman, ia pun pergi ke kursi supir. Menyalakan mobilnya, lalu melajukan mobil nya ke jalan.
Saat Jake tengah menyetir sesekali ia melihat sang anak yang tengah melihat pemandangan jalanan dari arah kaca depan. Ia tersenyum saat melihat anak nya sedang berbicara sendiri saat melihat seseorang membawa seekor anjing yang menggemaskan dan membuat Ni-ki tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)
Teen Fiction"Pa, Bunda gak sayang Ni-ki lagi ya? Kok bunda lebih milih di atas sana? Ni-ki kangen bunda, Pa. " Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh dewasa tanpa sesosok ibu di dalam kehidupan nya. Di dalam hidup Ni-ki hanya ada sang papa, yang selalu siap s...