Halo halo halo semuanya. Gimana kabarnya nih? Sehat? Semoga sehat terus ya. Sorry aku bisa update nya malem² jam segini karena baru sial, soalnya udah mulai sekolah lagi. Tapi gapapa sekarang double up kok tapi maaf kalo kurang gak jelas, langsung aja yuk baca ceritanya, jangan lupa vote nya ya semua
"Om siapa?"
Ni-ki menatap seorang pria yang mengenakan masker berwarna hitam dan jaket berwarna hitam yang berada di hadapannya.
Pria tersenyum tampak tersenyum karena matanya menyipit, "Om teman Papa kamu, Om disuruh Papa kamu untuk jemput Ni-ki," jawab pria misterius itu.
"Hm? Teman Papa? Teman Papa yang mana? Teman Papa banyak," ucap Ni-ki sambil memegang pengait ranselnya.
Pria tersebut terlihat sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan Ni-ki. Pria tersebut ingin mengusap rambut Ni-ki namun anak itu dengan cepat menolaknya, "Jangan pegang-pegang Ni-ki! Ni-ki gak kenal sama Om!"
Ni-ki sedikit memundurkan badannya ke belakang. Untung saja sekolah masih terlihat ramai, Ni-ki pun dengan cepat menghampiri satpam sekolah yang berada di tempat penjagaan. Ni-ki memeluk kaki panjang satpam tersebut, "Kenapa nak?" tanya satpam itu dengan raut wajah kebingungan.
Ni-ki menggelengkan kepalanya dan menyembunyikan wajahnya di kaki jenjang sang satpam, "Itu ada orang jahat. Ni-ki gak kenal dia tapi dia ngaku-ngaku teman Papa untuk menjemput Ni-ki," jawab Ni-ki dengan nada ketakutan.
Satpam sekolah itu pun spontan menoleh kearah pria misterius tersebut yang membuat Ni-ki ketakutan. Pria tersebut masih berdiri disana sembari menatap Ni-ki dan juga satpam sekolah. Satpam membawa Ni-ki untuk masuk ke tempat penjagaan, "Kamu duduk disini dulu okey? Saya temani kamu sampai jemputan beneran kamu datang kemari," ucap satpam untuk menenangkan Ni-ki.
Ni-ki yang tadinya ketakutan pun kembali tenang karena ia merasa sudah aman berada di dekat satpam sekolah. Satpam sekolah itu pun tidak keluar dari tempat ini karena ingin menjaga Ni-ki dari orang jahat tersebut. Kasus penculikan di negara Korea Selatan semakin banyak terjadi untuk beberapa terakhir kali ini dan anak yang diculik berujung mati mengenaskan. Salah satu korban dari penculikan tersebut adalah salah satu anak yang berada di sekolah Ni-ki. Setelah mendapatkan kabar tersebut, pihak sekolah menambah satpam atau petugas keamanan di sekolah. Tak tanggung-tanggung, pihak sekolah mencari lowongan pekerjaan untuk sebagai penjaga keamanan sekitar 7 orang.
Satpam tersebut memberikan coklat kepada Ni-ki supaya anak itu tidak ketakutan, "Buat kamu, dimakan ya," ucap satpam tersebut.
Ni-ki awalnya ragu-ragu, namun karena ia mengenal satpam yang sudah lanjut usia ini kenal dengan Jake karena merupakan tetangga nya membuat Ni-ki yakin bahwa coklat tersebut tidak ada dicampur oleh racun apapun.
Namun, didetik selanjutnya Ni-ki menolak coklat tersebut karena Jake pernah mengatakan bahwa jangan menerima makanan atau minuman dari orang lain yang baru kita kenal. Meskipun satpam tersebut merupakan tetangganya, Ni-ki tetap saja cemas jika coklat tersebut ada sesuatu hal yang buruk di dalamnya. Kita tidak akan tahu manusia mana yang akan baik dan jahat kepada kita, bisa saja orang yang kita kenal menjadi orang yang jahat.
"Kata Papa, Ni-ki gak boleh makan coklat banyak-banyak, Pak. Terimakasih ya tawarannya," tolak Ni-ki secara halus.
Satpam tersebut mengulas senyum dan meletakkan coklat tersebut kedalam kantung celananya, "Kamu takut ya kalau coklat itu saya beri sesuatu yang aneh-aneh? Tidak kok, tapi kalau kamu tidak mau juga tidak masalah," ucap satpam tersebut.
Ni-ki hanya bisa mengangguk kecil dengan senyuman kecilnya. Matanya membulat saat melihat mobil jemputannya telah tiba. Ni-ki turun dari kursi dan keluar dari tempat penjagaan sekolah, "Pak, Ni-ki pamit dulu ya, papaii."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)
Teen Fiction"Pa, Bunda gak sayang Ni-ki lagi ya? Kok bunda lebih milih di atas sana? Ni-ki kangen bunda, Pa. " Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh dewasa tanpa sesosok ibu di dalam kehidupan nya. Di dalam hidup Ni-ki hanya ada sang papa, yang selalu siap s...